Hasil Analisis: 5 Alasan Mengapa Lombok NTB Takkan Jatuh Miskin Meski Terpisah dari Sumbawa
OKE FLORES.COM - Pembicaraan tentang pemisahan Pulau Sumbawa dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membentuk provinsi sendiri sering kali muncul kembali.
Walaupun ada berbagai pendapat untuk dan melawan, pertanyaan selanjutnya yang timbul ialah: adakah dampak merosotnya perekonomian Lombok bila terlepas dari cengkeraman Pulau Sumbawa? Penjelasannya sebagai berikut: tidak .
Sebaliknya, Lombok mempunyai beberapa kelebihan penting yang menjadikan daerah tersebut tetap kokoh dan otonom.
Berikut adalah lima alasannya yang menunjukkan kenapa Lombok tak bakal jadi wilayah miskin meski terpisah dari Pulau Sumbawa:
1. Pariwisata yang Berkembang dan Terkenal Internasional
Lombok terkenal sebagai tujuan turis mancanegara.
Kecantikan Pantai Kuta Mandalika, Gili Trawangan, Gili Air, serta keajaiban Gunung Rinjani membuat pariwisata menjadi sektor unggulan.
Tambahan dari adanya Sirkuit MotoGP Mandalika, Lombok kini mendapat perhatian global.
Bidang ini sudah menampung ratusan ribu pekerja dan menghasilkan dampak berganda untuk Usaha Mikro Kecil Menengah setempat.
Meskipun tanpa Sumbawa, industri wisata di Lombok masih akan tumbuh dengan cepat.
2. Peningkatan Sektor Kelautan serta Pusat Internasional
Lombok saat ini sedang dikembangkan menjadi sentra untuk industri maritim dan logistic global.
Proyek Lombok Global Hub Di Lembar adalah tujuan utama NTB dalam mengubah Lombok menjadi rute perdagangan serta pelabuhan berstandar global.
Lokasi strategis Lombok yang berada di rute perdagangan global membuatnya memiliki potensi besar untuk menjadi titik sentral distribusi wilayah timur Indonesia dan bahkan Asia-Pasifik.
3. Peningkatan Infrastruktur Pendidikan yang Berkelanjutan
Lombok menawarkan fasilitas pendidikan yang komprehensif, meliputi jenjang dari Sekolah Dasar sampai ke perguruan tinggi negri seperti Universitas Mataram.
Tetap saja, pemerintah mendorong pembangunan pendidikan kejuruan, sekolah tinggi perhotelan, serta pusat-pusat pelatihan pekerjaan.
Ini mengindikasikan bahwa Lombok tak sekadar berfokus pada industri wisata, melainkan juga membangun tenaga kerja yang bermutu serta otonom.
4. Ekspansi Bisnis dan Investasi
Pembangunan ekonomi di Lombok tidak didasarkan sepenuhnya pada sektor wisata.
Sektor investasi dalam bidang properti, ritel modern, perbankan, dan perhotelan mengalami pertumbuhan yang cepat.
Di samping itu, adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika memberikan kesempatan yang sangat luas bagi para pemodal baik dari dalam negeri ataupun luar negeri untuk berinvestasi di sana.
Lingkungan bisnis yang sejuk bersama dengan dukungan sarana prasarana menjadikan atraksi khusus.
5. Mengambil Kenikmatan dari Dana yang Sudah Disebar di Sumbawa
Apabila Pulau Sumbawa secara resmi terpisah dan menjadi provinsi sendiri, Lombok malahan akan mengalami manfaat finansial.
Anggaran yang sebelumnya dialokasikan kepada daerah Sumbawa dapat dipusatkan kembali untuk pengembangan di Pulau Lombok.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan umum, serta subsidi yang dapat dioptimalkan guna meningkatkan kesejahteraan penduduk di Lombok.
Lombok mempunyai dasar ekonomi yang kokoh dan otonom.
Tanpa Sumbawa, Lombok masih dapat bertahan mandiri dengan memanfaatkan sumber daya wisata, mendorong pertumbuhan sektor perairan dan perdagangan, meningkatkan kualitas pendidikan, serta menarik lebih banyak minatan investasi.
Oleh karena itu, diskusi tentang pemisahan daerah tidak perlu selalu dilihat sebagai hambatan, tetapi bisa menjadi kesempatan untuk mengakselerasi penyampaian pembangunan di kedua pulau tersebut. ***