Ruben Amorim: Penderitaan Musim Ini Akan Menjadi Bahan Bakar untuk Kebangkitan

Radar Info Pelatih utama Manchester United, Ruben Amorim, memberikan sambutan bersemangat sebelum laga pamungkas musim ini menghadapi Aston Villa. Walaupun baru saja merasakan kekecewaan akibat kalah dalam partai final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur, Amorim mendorong tim untuk menggunakan momen sulit tersebut sebagai peluang bagi transformasi besar-besaran.

Pada konferensi pers yang digelar di Carrington pada hari Sabtu, 24 Mei 2025, Amorim mengaku bahwa kekalahannya dalam pertandingan final sungguh menyakitkan, apalagi ketika Manchester United menunjukkan performa superior tetapi tidak berhasil meraih kemenangan.

Amorim menyatakan bahwa kekalahan dalam pertandingan sepenting itu sangat sulit untuk ditelan, namun ia lebih memilih untuk mengarahkan perhatiannya kepada aspek-aspek yang dapat memberikan harapan di masa mendatang.

"Tim kami tampil superior dalam pertandingan tersebut dan memiliki lebih banyak kans untuk mencetak gol, namun skornya tidak mencerminkannya. Meski menyakitkan, ini adalah bagian dari permainan sepak bola," kata Amorim saat berbicara dengan pers, sebagaimana dikutip demikian. manutd.com.

Amorim juga memberi tanggapan terkait spekulasi mengenai nasib beberapa pemain, seperti Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho. Dia menyatakan bahwa prioritasnya yang utama sekarang adalah untuk menuntaskan musim ini dengan sukses lalu kemudian barulah membicarakan tentang masa depan para atlet tersebut.

"Akan saya diskusikan hal ini bersama tim selepas laga akhir nanti. Saat ini tujuan kita fokus pada penyelesaian musim dengan gemilang di hadapan suporter," tandasnya.

Pelatih yang berasal dari Portugal itu pun turut menanggapi pertanyaan tentang penurunan semangat tim setelah sejumlah hasil negatif pada musim ini. Ia menyatakan bahwa cara tunggal untuk pulih adalah dengan memainkan pertandingan terakhir ini dengan sepenuh hati dan menjadikannya sebagai fondasi untuk pemulihan di musim mendatang.

"Musim ini cukup sulit, saya tak akan membantahkan hal tersebut. Namun, kita memiliki peluang untuk mengakhirkannya dengan lebih baik," ujar Amorim.

Amorim mengakui bahwa terdapat perubahan signifikan yang diperlukan agar setara dengan performa tim seperti Aston Villa yang selalu konsisten sepanjang musim. Meski demikian, dia percaya bahwa dengan manajemen waktu dan penerapan strategi yang sesuai, Manchester United mampu meraih jalan pulihnya menuju kesuksesan.

Tentu memerlukan waktu. Saya tidak dapat menyebutkan jumlah pasti dari jendela transfer yang diperlukan, namun kita akan tetap tumbuh," ujar Amorim dengan nada optimistis.

Amorim pun menggarisbawahi bahwa kesulitan besar untuk mereformasi tim tak menjadikannya cemas, malah sebaliknya itu mendorong semangatnya. Menurutnya, dalam enam bulan belakangan ini, klub telah menerapkan berbagai macam perombakan yang signifikan.

"Sudah ada begitu banyak perombakan, termasuk beberapa aspek yang umumnya memerlukan waktu tiga hingga lima tahun untuk diperbaiki. Kini saatnya merasakan jalannya proses ini sambil bersemangat menghadapi hari esok," katanya.

Saat dimintai pendapat tentang pernyataan Luke Shaw yang mengungkapkan bahwa para pemain mesti meninjau kembali apakah pantas membela Manchester United, Amorim lebih memilih untuk tidak membuat penilaian sampai akhir musim tiba.

"Sudah jelas langkah yang perlu diambil. Penilaian menyeluruh akan dibuat usai laga kontra Villa," ujarnya singkat.

Menariknya, walaupun tadinya berniat bergabung pada akhir musim, Amorim justru merasa bersyukur bisa tiba lebih cepat. Menurut pandangannya, empat belas minggu terkahir ini sungguh sangat bermanfaat dalam persiapan menjelang musim yang akan datang agar menjadi lebih siap.

"Syukurlah saya hadir enam bulan yang lalu. Penderitaan ini akan menjadi api penggerak untuk menyempurnakan segalanya sepanjang musim panas kali ini," katanya dengan yakin.

Dilansir dari manutd.com, Amorim menyebutkan bahwa hasil akhir Liga Europa telah merubah sebagian rencana transfer dikarenakan ketidakhadirannya dalam kompetisi Liga Champions. Meski begitu, dia mementingkan bahwa keyakinan pada para atlet tak berganti meskipun ada sebuah pertandingan yang kurang berhasil.

"Hanya jumlah persaingan yang akan kita hadapi lah yang berbeda. Ini mengimbas pada sistem rotasi dan kekuatan tim, tetapi tidak meredupkan evaluasi tentang para atlet," jelasnya. (*)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org