KPAI Dorong Deteksi Awal dan Tanggapan Cepat Kasus Perundungan
Radarinfo.CO.ID, JAKARTA - KPAI menggarisbawahi kebutuhan akan pemeriksaan awal yang tepat waktu dan tanggapan segera untuk menangani masalah perundungan.
"Insiden bullyng selalu terjadi lebih dari satu kali. Terdapat aspek berulangnya. Karenanya, pendeteksian awal dan tanggapan segera terhadap insiden pengbullyan amatlah krusial," ujar Anggota KPAI Dian Sasmita ketika diwawancara di Jakarta pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks kasus dugaan pengbully-an terhadap seorang siswa SD di Riau, yang sayangnya mengakibatkan kematian sang korban.
Menurutnya, mendeteksi masalah penganiayaan sejak awal serta merespons dengan cepat sangat krusial agar dapat menghindari konsekuensi negatif yang lebih parah akibat tindakan pengbully-an itu sendiri.
"Tanggapan yang sigap serta pemeriksaan awal bisa mengurangi efek negatif yang lebih serius akibat tindakan perundungan, baik untuk korban maupun pelaku. Ini berlaku juga untuk lingkungan sekitar mereka dan bahkan keluarga dari kedua belah pihak anak-anak itu," ungkap Dian Sasmita.
Sekelumit waktu lalu, seorang anak SD yang berusia delapan tahun dari kabupaten Indragiri Hulu, Riau, dikabarkan meninggal akibat diperkosaisai tindakan pengbullyan.
Diperkirakan perundungan disebabkan oleh beberapa senior dari si korban. Akibat kejadian tersebut, sang korban kemudian meninggal dunia ketika sedang mendapatkan pengobatan di RSUD Riau pada Senin (26/5) dini hari.
Keluarga dari pihak yang terkena musibah menyatakan bahwa sebelum insiden tersebut, orang yang menjadi sasaran sudah memprotes adanya rasa nyeri di bagian perutnya. Kemudian, kelompok kerabat itu sendiri mendaftarkan laporan resmi tentang masalah ini kepada otoritas berwenang.
Kepolisian Resor Indragiri Hulu terus menginvestigasi kasus ini. Saat ini, tim penyidik sedang menantikan laporan autopsi dari korban untuk mengkonfirmasikan alasan di balik kematiannya.
