5 Berita Hangat: Bahagia bagi Honorer, Tetapi Bikin Bingung: Siapa Yang Merasa Gelisah?
Radar Info , JAKARTA - JAKARTA - Selamat pagi para pendengar setia Radar Info, pada kesempatan kali ini kita hadirkan berita terpopuler Sebelum sepanjang Minggu (18/5), terdapat berita bahagia untuk semua tenaga honorer tidak hanya dari database BKN, keheranan Projo mengenai kasus Budi Arie, dan beberapa orang merasa kesal dengan sistem QRIS. Untuk informasi lebih lanjut, silakan simak!
1. Kabar Gembira, Optimalisasi PPPK 2024 Bukan Hanya untuk Honorer Database BKN
Berikut adalah informasi terkini yang disampaikan oleh pejabat Badan Kepegawaian Negara (BKPN). BKN Terkait dengan kebijakan pengoptimalan pemanfaatan posisi dalam proses seleksi PPPK tahun 2024.
Kebijakan pengoptimalan ini perlu dipahami oleh semua tenaga honorer yang ikut dalam seleksi PPPK tahap 1 dan 2.Pasalnya, kebijakan optimalisasi formasi PPPK 2024 ini tidak hanya diberlakukan bagi honorer database BKN.
Namun, bagi seluruh honorer yang ikut seleksi PPPK 2024, baik tahap 1 dan 2.
Lihat detail lebih lanjut, tekan tautan di bawah ini:
Berita Baik, Optimalisasi P3K Tahun 2024 Tak Cuma Untuk Honorer Daftar BKN2. Bus Elf yang Mengangkut 16 Penumpang Terlibat Dalam Kecelakaan Fatal di Tawangmangu, Lima orang meninggal
Lima pengunjung meninggal dunia akibat kecelakaan fatal di Jalur Magetan-Tawangmangu, Regency Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) pada hari Sabtu (17/5). Peristiwa itu berlangsung spesifik di lerengan Desa Gondosuli, Distrik Tawangmangu kira-kira pukul 10:00 waktu setempat.
Kasat LaluLintas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto mengatakan bahwa semua korban yang meninggal dunia merupakan wanita, di antara mereka terdapat seorang gadis kecil.Meskipun pengemudi mobil berhasil lolos dari kejadian itu.
Lihat detail lebih lanjut, tekan tautan di bawah ini:
Mobil Elf yang Mengangkut 16 Wisatawan Terlibat Dalam Kecelakaan Fatal di Tawangmangu, 5 Korban Tewas
3. Bingung Kenapa Baru Sibuk, Sekjen Projo Meminta untuk Berhenti Penyebaran Isu Negatif tentang Budi Arie
Sekretaris Jenderal Projo Handoko mengharapkan agar cerita negatif tentang Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi segera berakhir.
Dia menyebutkan bahwa akhir pekan ini banyak berita tentang skandal perjudian daring, khusunya berkaitan dengan isi surat tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum.
Sebaliknya, dia melanjutkan, tuduhan tersebut sudah disampaikan pada hari Rabu (14/5).
Lihat detail lebih lanjut, tekan tautan berikut:
Mengherankan Kenapa Baru Sibuk, Sekretaris Jenderal Projo Meminta untuk Berhenti Menyebar Narsis Negatif terhadap Budi Arie
4. Marak Penyelundupan di Batam, Veritas Institute Minta Kapolri Bertindak
Direktur Eksekutif Veritas Institute, Aldi Tahir, mengkritik masalah berkelanjutan dari penyelundupan barang haram di Batam yang diyakininya melibatkan pihak-pihak tidak bermoral dalam institusi kepolisian.
Maka dari itu, ia berharap untuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan aparat penegak hukum lainnya segera bertindak tegas.
"Batam makin jadi surga penyelundup. Aparat harus bersihkan ini sampai ke akar, jangan ada toleransi," kata Aldi dalam keterangannya, Minggu (18/5).
Lihat lebih lanjut, ketuk tautan di bawah ini:
Peningkatan Aktivitas Pencurian di Batam, Institut Veritas Meminta Kapolda bertindak
5. Gibran anak Jokowi Mengatakan bahwa Pertumbuhan QRIS Membuat Orang Lain Merasa Gelisah
Wakil Presiden Gibran Rakabumbing Raka mengungkapkan bahwa pertumbuhan cepat sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sudah menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pihak lain.
Gibran mengeluarkan pernyataannya lewat videonya yang bertajuk "Scan QRIS-nya: Ini Urusan Kedaulatan Ekonomi Negara", sebuah monolog yang dikeluarkan oleh Sekretariat Wakil Presiden pada hari Minggu, 18 Mei.
Mantan wali kota Surakarta tersebut menyatakan bahwa QRIS menawarkan solusi pembayaran yang mudah dan tidak memerlukan uang tunai, kartu, ataupun peralatan elektronik seperti EDC.
Lihat lebih lanjut, ketuk tautan di bawah ini:
Gibran anak dari Jokowi Mengatakan bahwa Kemajuan QRIS Menyebabkan Orang Lain Merasa Tidak Nyaman
