Cara Memasak Telur dengan Tepat: Hindari Bahaya Salmonella!

Radar Info , Jakarta - Belakangan ini ramai kasus pengeracunanan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dialamai oleh pelajar dari beragam tempat, misalnya Cianjur, Sumba Timur, Bombana, Sukoharjo, hingga Bogor. Di kawasan Bogor, tercatat ada 210 orang murid menunjukkan tanda-tanda keracunan per tanggal 11 Mei 2025. Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa insiden kekeracunan tersebut hanya mulai ditimbulkan satu atau dua hari sesudah para siswa memaksa santap hidangan dalam skema MBG. Usai melakukan investigasi melalui tes di laboratorium untuk contoh makanannya, disimpulkan bahwasanya sumber masalah keracunannya adalah adanya jamur patogenik. Salmonella dan E. Colli pada bahan mentah untuk pangan sepetuti telur hingga sayuran.
Sebagai akibat dari kejadian tersebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani, tempat menyiapkan seluruh hidangan di Bogor, harus tutup secara sementara. Ini pun dilaksanakan guna melakukan penilaian ulang serta pembaharuan.
Maka, apa langkah-langkah untuk memasak telur dengan benar supaya terlindungi dari kontaminasi bakteri? Salmonella dan E. Colli Berikut adalah penjelasannya yang telah kami rangkum dari berbagai referensi.
Cara Mengolah Telur dengan Tepat
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Telur segar atau telur yang nampak bersih serta tak ada cacat masih bisa jadi tempat berkembang biak bagi bakteri. Salmonella Hal yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan.
Salmonella merupakan istilah untuk sekumpulan mikroorganisme yang bertanggung jawab atas banyak kasus keracunan pangan, terutama di Amerika Serikat. Orang yang mengidap sindrom ini akibat konsumsi makanan tersebut akan mengalaminya. bakteri Salmonella Biasanya akan menunjukkan tanda-tanda sepeti:
- Diare
- Demam
- Kram perut
- Sakit kepala
- Muntah terjadi antara 12 sampai 72 jam pasca infeksi.
Infeksi Salmonella Tidak boleh diabaikan karena dapat merambat sampai ke sistem peredaran darah dan organ tubuh lainnya. Beberapa individu mungkin mengalami pemulihan tanpa pengobatan dalam jangka waktu beberapa hari. Namun, bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti anak-anak, wanita hamil, lanjut usia, atau penderita imunitas rendah, gejalanya cenderung lebih parah, bahkan pada kasus ekstrem dapat berpotensi memicu kematian.
Melihat ancaman potensial dari infeksi bakteri Salmonella, berikut adalah sejumlah poin penting yang perlu diwaspadai ketika menyiapkan masakan dengan telur.
1. Pilihlah Telur yang Sesuai
Saran awal dimulai ketika Anda berencana untuk membeli telur. Pastikan bahwa Anda mengambil telur yang bersih dengan cangkang utuh tanpa kerusakan. Untuk keamanan tambahan, sebaiknya pilih telur yang tersimpan di kulkas. Suhu dingin diketahui dapat menunda perkembangan bakteri.
Tetapi, apabila tak ada telur dingin di sekitar tempat Anda belanja, masih boleh kok memilih telur yang disimpan pada suhu ruangan. Yang penting pastikan kalau telurnya segar dan belum lama dibiarkan dalam keadaan demikian.
2. Simpan Telur Secara Tepat
Selanjutnya, penting juga untuk mengawasi cara menyimpan telur setelah Anda membelinya.
- Pastikan untuk menyimpan telur di tempat yang dingin, misalnya dengan memasukkannya ke dalam kulkas sehingga perkembangan bakteri dapat dicegah.
- Sebaiknya menyimpan telur di dalam rak lemari es daripada meletakkannya di tempat telur yang berdekatan dengan pintu kulkas. Alasan utamanya adalah suhu di sekitar pintu kulkas cenderung lebih tidak stabil.
- Jauhi membersihkan telur sesudah pembelian, karena dapat menghilangkan lapisan perlindungan alamiahnya dan membuka kesempatan bagi bakteri untuk lebih mudah menembusnya.
- Lebih baik menggunakan telur dalam jangka waktu 4 sampai 5 minggu sejak ditempatkan di lemari es untuk memastikan kefreshannya dan kualitasnya tetap terjaga.
3. Rebus Telur Hingga Keras
Untuk mencegah infeksi bakteri Salmonella Lebih baik menyiapkan telur sampai benar-benar masak. Pastikan kedua bagian, yolk dan albumin, menjadi keras dan tidak cair. Hindari memberikan telur setengah matang atau cair kepada kelompok berisiko seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Bagi kamu yang menggemari telur setengah matang, tersedia beberapa cara alternatif. Yakinkan bahwa telur itu sudah diproses sebelumnya menggunakan teknik pasteurisasi atau metode lain yang tentunya efektif dalam menyingkirkan bakteri. Salmonella .
Selanjutnya, bila Anda memasak telur rebus, langsung lepas telurnya dari kulitnya setelah masak. Sesuai anjuran FDA, kuman atau virus yang melekat di cangkang mungkin pindah ke bagian telur yang boleh dikonsumsi.
Untuk bisa menghilangkan bakteri Salmonella , butuh perhatian khusus sejak tahap pembelian telur, penyimpanannya, sampai proses memasaknya. Karena bila pengelolaan penyimpanan di awal salah, risikonya dapat timbul infeksi bakteri yang mengancam kesehatan.
Dede Leni Mardianti turut serta dalam penyusunan artikel ini.
FDA | ANTARA