Emas Melonjak, Peringkat Kredit AS Dikurangi: Bagaimana Ini Mempengaruhi Investasi Anda?
MARAWATALK |Informasi terkini dari panggung global memicu kekhawatiran kembali pada investor emas tetapi juga memberi mereka sedikit ketenangan pikiran.
Harga emas global tetap berada dalam level tinggi, walaupun mengalami penurunan ringan saat pasar dibuka pada hari Selasa, tanggal 20 Mei 2025.
Apa penyebab utamanya? Keputusan tak terduga oleh lembaga penilai kredit global Moody’s yang mengurangi peringkat kredit AS dari AAA ke AA1.
Tindakan tersebut menimbulkan goncangan di pasaran dan sekaligus memberikan dorongan positif pada harga emas, yang sudah lama dikenal sebagai tempat berlindung favorit saat terjadi ketidakstabilan.
Harga Emas Dunia Terus Stabil

Pada hari Senin tanggal 19 Mei 2025, nilai emas global meningkat sebesar 0,83% mencapai angka US$3.228,96 per troy ons. Kenaikan ini dipicu oleh pelemahan indeks dolar AS dan ketakutan di pasaran setelah peringkat kredit Amerika Serikat dikurangi.
Namun pada pembukaan perdagangan pagi hari ini jam 06.12 WIB, nilai emas global mengalami penurunan sebesar 0,22% menjadi berada di tingkat US$3.221,09 per troy ons.
Walaupun harganya merosot sedikit, emas tetap dalam tahap pengkonsolidasian dan belum memberikan sinyal pembalikan arah yang cepat.
Mengapa Moody's Menurunkan Peringkat Amerika Serikat?
Keputusan Moody’s untuk menurunkan peringkat kredit AS telah mengubah posisi "triple-A" menjadi halangan historis.
Menurut Moody’s, kenaikan bebannya utang serta suku bunga yang melambung adalah alasan pokok untuk menurunkan peringkatan tersebut.
Tindakan ini meningkatkan tekanan pada pasar, khususnya obligasi pemerintah Amerika Serikat, serta mendorong investor untuk mencari lindung nilai—salah satu opsi yang jelas adalah emas.
"Alasan utama yang mendukung harga emas sekarang ini adalah pemutuskan peringkat hutang AS oleh lembaga Moody's," jelas Fawad Razaqzada, pakar pasar dari City Index dan FOREX.com.
Dolar Melemah, Emas Bersinar
Sebaliknya, indeks dolar Amerika Serikat melemah sebesar 0,66% mencapai tingkat 100,43 pada hari Senin.
Penurunan nilai dolar umumnya mendukung harga emas, sebab hal tersebut menjadikan logam berharga ini lebih terjangkau bagi para pembeli dari luar negeri.
Analyst juga menyebutkan bahwa pasar saat ini berada dalam kondisi risk-off, di mana para investor cenderung menjauh dari aset dengan tingkat risiko tinggi dan lebih memilih untuk menempatkan uang mereka pada instrumen keuangan yang lebih aman seperti emas.
Sentiman Tambahan: China serta Trump
Kondisi perekonomian China yang kurang menggembirakan turut berdampak pada atmosfer di pasaran.
Industri produksi dan ritel di Negara Tirai Bambu itu mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan harapan, semakin menegaskan ketakutan tentangperlambatan ekonomi dunia.
Dalam bidang politik, keterangan dari Presiden Donald Trump mengenai niatnya untuk memberlakukan bea masuk ekstra bagi para mitra perdagangan yang dianggap sebagai "pihak tidak jujur" semakin memanaskan kondisi di pasaran.
Apakah Perkiraan Harga Emas Berikutnya?
Mengingat situasi dunia pada saat ini, masa depan emas tetap terlihat cukup menjanjikan.
Meski demikian, Goldman Sachs masih memproyeksi harga emas akan naik hingga US$3.700 per troy ons di akhir tahun, dengan kemungkinan mencapai US$4.000 per troy ons pada pertengahan 2026.
Walaupun The Fed mungkin tidak segera menurunkan tingkat suku bunganya, ketidakstabilan keuangan di Amerika Serikat serta gangguan global masih dapat mendukung emas untuk terus menguat.
Adakah Saat Ini Waktunya yang Tepat untuk Membeli Emas?
Jika kamu seorang investor yang ingin melindungi nilai kekayaan dari gejolak pasar dan inflasi, emas masih menjadi pilihan yang sangat layak.
Kenaikan harga memang membuat sebagian orang ragu masuk, tapi tren jangka panjang masih menunjukkan arah naik.
Maka, adakah kau bersiap untuk bergabung dalam balapan emas selanjutnya? ***