Inilah 8 Kebiasaan Ibu yang Uniknya Bikin Anak Hilang Rasa hormat

Radar Info Talian hubungan antara anak dengan ibu kerap kali membentuk penghubung amat mendalam serta istimewa dalam kehidupan individu tersebut. Kedekatan ini mestilah bertindak sebagai asas kuat untuk saling menyokong dan memberikan perlindungan kepada salah satu sama lain melalui pelbagai kondisi hidup.

Akan tetapi, kadang-kadang seiring perkembangan waktu, ada perubahan dalam dinamika yang tidak disadarinya dapat meruntuhkan dasar rasa penghormatan anak kepada ibunya. Biasanya hal tersebut tak dipicu oleh suatu insiden dramatis besar, namun lebih karena pola tindakan kecil yang selalu berulang tiap harinya.

Berdasarkan laporan dari Geediting.com pada hari Jumat (16/05), berikut ini merupakan sejumlah perilaku tidak disadari yang kerap kali menjadi penyebab utama lenyakannya rasa penghormatan itu.

1. Terlalu Sering Menyalahkan atau Mengevaluasi

Salah satu perilaku yang dapat mengganggu perkembangan anak adalah bila seorang ibu secara konstan menyampaikan kritik berlebihan atau penilaian tentang tiap keputusan si anak. Hal ini membuat sang buah hati merasa tak pernah mencapai standar dan selalu ada kesalahan pada tindakan mereka sehari-hari.

2. Tidak Menghargai Batasan Pribadi

Rasa tidak dihormati dapat timbul ketika seorang ibu dengan terus-menerus mengacuhkan batas-batas yang telah ditentukan oleh anaknya. Perilaku seperti itu melibatkan hal-hal semacam menyimak percakapan rahasia mereka, tiba-tiba datang tanpa ada pengumuman, atau mencampuri perkara-perkara yang sifatnya amat privat.

3. Berperan Sebagai Korban atau Memakai Rasa Bersalah

Terdapat seorang ibu yang biasanya mengambil strategi menempatkan dirinya sebagai korban atau menerapkan permainan kesalahan batin demi mencapai tujuannya. Si anak merasa dipengaruhi secara emosi dan dibebankan dengan kewajiban atas kecerian atau siksapan sang ibu.

4. Membandingkan Anak dengan yang Lain

Membuat perbandingan antara anak dengan saudara kandung, teman, atau bahkan dengan anak orang lain dapat menjadi hal yang sangat menyinggung perasaan. Ini membuat anak merasa nilai dirinya tidak terakui dan seolah-olah selalu ada dalam posisi inferior dibandingkan dengan pihak lain dimata sang ibu.

5. Enggan Memperhatikan Atau Menjaga Perasaan Si Kecil

Saat anak ingin membicarakan masalah atau perasaannya, ibunya bisa jadi tampak acuh tak acuh atau malah menolak tegas apa yang dikemukakan. Hal ini membuat si anak merasa bahwa pendapatnya diabaikan serta emosinya dirasakan sebagai kurang bernilai dalam hadirnya sosok yang idealnya memahaminya dengan baik.

6. Terlalu Berusaha Mengontrol Kehidupan Anak

Di masa dewasanya, sang anak masih ditangani seolah-olah dia bayi; semua halnya diatur dan dikontrol sepenuhnya oleh ibu. Sang anak merasa bahwa independensinya serta kapabilitas dalam membuat pilihan sendiri tak terlihat atau bahkan diabaikan oleh kedua orangtuanya.

7. Seringkali Melakukan Pelanggaran Terhadap Kesepakatan dan Kurang Dapat Dipercaya

Rasa hormat juga terkikis ketika ibu seringkali ingkar janji atau menunjukkan pola perilaku yang tidak konsisten dan sulit diprediksi. Anak merasa sulit untuk sepenuhnya percaya pada perkataan atau tindakan ibunya dalam berbagai situasi yang dihadapi.

8. Terus Memindahkan Pembicaraan Ke Pribadi Sendiri

Setiap kali anak menceritakan sesuatu atau membagikan suatu pengalaman, ibunya cenderung dengan cepat menarik perhatian kembali padanya dan kisah-kisahnya. Anak tersebut seringkali merasakan bahwa semua pembicaraan selalu berfokus kepada ibu serta pengalaman-pengalamannya daripada menjadi sebuah tukar-menukar informasi secara adil.

Mengenal baik sifat-sifat halus ini sangat berarti bagi ibu dan anak agar dapat merestorasi atau menjaga dasar-dasar ikatan yang sehat. Rasa menghormati merupakan unsur esensial yang harus senantiasa ditingkatkan dengan cara berkomunikasi secara jujur, saling memahami, serta menyetujui pembatasan antara kedua belah pihak.

(*)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org