Jadi Partner Distribusi SR022, Bank-Bank Targerkan Penjualan Sukuk Ritel Triliunan

Radar Info.CO.ID - JAKARTA Penjualan surat berharga syariah negara (SBSN) ritel atau sukuk ritel seri SR022 sudah terbuka sejak minggu lalu. Mengusung tingkat bunga maksimal 6,54%, beberapa bank partner penjualannya juga menetapkan sasaran sangat ambisius.
Sebagai contoh, PT Bank Mandiri Tbk mengharapkan bahwa penjualan surat utang ritel seri SR022 akan melebihi angka Rp 3 triliun.
VP Wealth Management Bank Mandiri Sista Pravestithi menyatakan menetapkan target sebanyak itu lantaran mengantisipasi minatnya yang diprediksikan masih tinggi.
"Indikator tersebut terlihat dari pencapaian penjualan SBN Ritel seri sebelumnya yang juga mencapai angka cukup tinggi," jelas Sista.
Dia menyebutkan sejumlah faktor yang mendorong ketertarikan para investor terhadap seri tersebut, diantaranya adalah tingkat pengembalian yang menggiurkan serta kestabilan investasi.
Terlebih,Investasi sukuk juga menarik minat khususnya kepada investor yang ingin tetap berinvestasi dengan menerapkan prinsip syariah.
Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa jenis investasi yang paling banyak dipilih oleh para investor sekarang adalah produk dengan durasi waktu singkat. Yang menjadi catatan, periode terpendeknya adalah tiga tahun dengan tingkat bunga 6,45%.
"Dengan berbagai pertimbangan termasuk potensi return yang ditawarkan masih melebihi produk tradisional lainnya, seperti misalnya tabungan bank," jelasnya.
Berikutnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bertujuan untuk menerima pesanan sukuk ritel senilai setidaknya Rp 1 triliun. Hal ini sejalan dengan informasi yang diberikan ke Kementerian Keuangan.
"Dalam kurun waktu sekitar 4 hari untuk tawaran kali ini, kami mencatat bahwa pesanan telah dimulai dan terus bertambah, hal ini ditandai dengan permintaan SID baru yang semakin banyak," jelas General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia.
Dia menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi investasi dalam SR022 adalah karena yield-nya relatif tinggi. Selain itu, SR022 bisa diperdagangkan di pasar sekunder, menjadikannya pilihan menarik bagi para investor.
Secara umum, Henny mengungkapkan bahwa nilai pesanan rata-rata dari sebagian besar pembeli SBN ritel biasanya mencapai Rp 100 juta per orang. Perlu dicatat, masih ada jumlah yang signifikan dari para pemesan dengan total nominal di bawah angka tersebut.
"Sebagian besar investor memilih tenor tiga tahun, dengan jangka waktu pelunasan yang lebih singkat," katanya.
Saat itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hera F. Haryn tidak mau mengungkapkan angka pasti untuk target penjualan SR022 tersebut. Akan tetapi, dia menunjukkan bahwa dalam peluncuran SR021 yang lalu, BCA telah meraih jumlah melebihi Rp 6,4 triliun.
Pada tanggal 18 Mei 2025, Hera mengatakan bahwa penjualan SR022 sudah melebihi angka Rp 300 miliar. Sebagian besar pesanan adalah jangka waktu tiga tahun yang mendekati 70% dan setara dengan permintaan para investor.
Seperti para perbanker lainnya, Hera menyebutkan bahwa SR022 menawarkan beberapa keuntungan, termasuk beragam jenis return. fixed rate Dan bisa diperjualbelikan di pasar sekunder dengan potensi peningkatan nilai apabila tingkat suku bunga Bank Indonesia menurun.
"Dan adanya fleksibilitas karena sukuk ritel bisa digunakan sebagai jaminan untuk kredit modal produktif serta Sekuritized Personal Loan di BCA," terangnya.