Jejak Karir Ono Surono: Politisi Populer yang Bentrok dengan Dedi Mulyadi, ternyata Anak Tokoh Senior PDIP
Radar Info -- Inilah sosok dan rekam jejak Ono Surono, politisi yang lagi viral karena kerap mengkritisi kebijakan Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, konflik antara Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi semakin memanas.
Dedi Mulyadi memberi serangan balik setelah Fraksi PDIP memutuskan walk out saat Rapat Paripurna di DPRD Provinsi Jabar.
KDM menyinggung sikap anggota DPRD yang tak mau bersama-sama mendukung programnya.
Belum genap 100 hari menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah menghadirkan terobosan baru.
Dimulai dengan pembongkaran gedung di berbagai daerah sampai kebijakan kurikulum pendidikan karakter yang menyerupai pelatihan militer bagi para murid.
Konflik Gubernur Jabar dengan DPRD Jawa Barat bermula dari pernyataan Dedi Mulyadi saat Musrenbang di Cirebon pada 7 Mei 2025.
Anggota parlemen kemudian menuntut agar KDM menyampaikan klarifikasi atas pernyataan yang dibuatnya.
Bukan merupakan klarifikasi ataupun permintaan maaf, Dedi Mulyadi malah mengeluarkan serangan balasan.
"Musyawarah musrenbang ini adalah acara yang suci, meski diundang mereka enggan hadir. Mereka berharap untuk dihormati namun selalu meremehkan orang lain, ingin dimintakan pendapat tetapi tidak pernah bersedia ambil bagian," ungkapnya.
"Pernyataannya menyuarakan dukungan kepada masyarakat, memperjuangkan aspirasi mereka, namun ketika anggaran disusun demi kesejahteraan publik, tiba-tiba menjadi tidak dapat diterima karena dinilai bertentangan dengan undang-undang dasar. Mari kita pertanyakan bersama-sama, sebenarnya kita bekerja untuk siapa dan bagi siapa?" kata Dedi Mulyadi.
Akibat dari serangan itu, Ono Surono meminta agar Dedi Mulyadi menyampaikan penjelasan dalam Rapat Paripurna yang akan berlangsung pada tanggal 21 Mei 2025.
"Ono mengatakan bahwa mereka telah meneruskan permintaan ke Gubernur melalui tim anggaran pemda agar bisa hadir dan secara langsung memberikan penjelasannya," tulis dia di media sosialnya.
Dia menyebutkan bahwa Dedi Mulyadi tidak dapat menge Bangun Jawa Barat sendirian.
"Pada intinyalah pembangunan Jawa Barat tak dapat dijalankan hanya oleh sang Gubernur saja, melainkan harus berkolaborasi dengan DPRD. Ini adalah kewajiban menurut undang-undang mengenai pemerintahan daerah untuk menciptakan pengelolaan pemerintahan yang efektif, sehingga tujuan dan program kerja Gubernur Jawa Barat dapat direalisasikan," ujarnya.
Siapakah sebenarnya Ono Surono?
Dia dilahirkan di Indramayu pada tanggal 24 Agustus 1974.
Ono adalah alumni Universitas Trisakti yang lulus pada tahun 1996.
Dia juga lulus dari Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon pada 2012.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ono berkecimpung dalam dunia bisnis perikanan baik tangkapan maupun budidaya dari tahun 1996 hingga saat ini.
Di samping itu, dia juga mengelola usaha penyediaan produk dan peralatan untuk sektor pertambangan.
Ono bekerja di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra.
Sejak tahun 2011, Ono telah menjabat sebagai ketua dari Pusat Koperasi Unit Desa Mina Laksana Mukti.
Ono Surono mulai terjun ke politik pada 1998 menjadi Wakil Bendahara Pengurus Anak Cabang PDIP Kecamatan Indramayu lalu menjadi Wakil Bendahara dan Sekretaris DPC PDIP Kecamatan Indramayu.
Aliran darah politik telah berasal dari sang ayah, Mustakim, seorang pejabat senior PDIP di Indramayu.
Pada tahun 2004, Ono dipilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Indramayu dan menjabat untuk satu masa jabatan.
Ono Surono setelah itu menjadi wakil ketua DPC PDIP Kabupaten Indramayu dari tahun 2005 hingga 2010.
Selanjutnya menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Barat dari tahun 2009 hingga 2014.
Pada tahun 2019, Ono bergabung sebagai anggota DPR RI untuk Dapil Jawa Barat VIII periode 2019-2024.
2024 Ono juga dipilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Sebenarnya di Pilkada tahun 2024 ini, Ono Surono diperkirakan bakal jadi calon Gubernur Jawa Barat dan akan berpasangan dengan Anies Baswedan.
Namun di menit akhir, Ono sang Ketua DPD PDIP Jawa Barat malah mendaftarkan Jeje Wiradinata serta Ronal Surapradja sebagai pasangan calon Gubernur Jabar.
Kekayaan Ono Surono menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tanggal 20 Juli 2024 tercatat sebesarRp 3.952.250.000.
- Tanah serta gedung: Rp 2.350.000.000.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 1.339.000.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp 137.000.000.
- Surat berharga: -
- Uang tunai dan setara uang tunai:Rp 406.000.000.
- Harta tambahan: Rp 50.250.000.
- Utang: Rp 330.000.000.
Ikuti kanal Tribunnews Bogor di aplikasi WhatsApp dengan menekan tautan ini:
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t