Lanal Tanjung Balai Karimun Cegah Penyelundupan Narkoba, KSAL Perintahkan TNI AL Tingkatkan Patroli Maritim

Radar Info - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa organisasinya akan tetap meningkatkan pengawasan di perairan. Upaya ini sebagai respons atas pencapaian mereka yang berhasil mencegah perdagangan ilegal obat-obatan terlarang di Selat Durian, Kepulauan Riau (Kepri), belum lama ini.

Pangkalan Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (LANAL) Tanjung Balai Karimun sukses mencegah upaya penyelundupan obat terlarang tipe sabu serta ekstasi. Awalnya, total benda bukti yang diamankan mencapai 1,9 ton. Tetapi setelah diukur kembali, beratnya meningkat menjadi 2,061 ton.

Sebagai hasil dari kesuksesan itu, Laksamana Ali mengungkapkan bahwa organisasinya perlu tetap berada di garis depan untuk memastikan tak ada penyelundup yang berhasil melewati pengawasan mereka. Terutama penyelundup yang biasa menggunakan rute laut seperti para bandar narkoba.

"Angkatan Laut akan terus meningkatkan kegiatan pantauan dan pengendalian lautan untuk menciptakan perairan Indonesia yang aman, tertib, dan mandiri. Angkatan Laut secara konsisten ada di garis depan dalam melindungi kedaulatan negara, serta bertanggung jawab atas gakkumla di semua wilayah yuridis nasional Indonesia," ujar Ali saat memberikan keterangan pada jurnalis.

Berikut instruksi tersebut, Danlantamal IV Batam Laksma Pertama TNI Berkat Widjanarko menyatakan jika tim mereka siap untuk mengejar serta mewujudkan petunjuk dan permintaan sang Kepala Staf Angkatan Laut secara optimal. Pelabuhan Tanjung Balai Karimun merupakan bagian dari jajaran Lantamal IV Batam dan juga Koarmada I.

"Angkatan Laut TNI bertekad terus meningkatkan pengawasan laut Indonesia, terutama di rute-rute yang rentan dimanfaatkan oleh sindikat internasional untuk melakukan aktivitas illegal di zona perbatasan air negara kita," tambahnya.

TNI AL telah mengadakan pemeriksaan kembali terhadap bahan bukti obat-obatan terlarang tipe sabu dan ekstasi yang disita dari para penyeludup di Selat Durian, Kepulauan Riau (Kepri), pada hari Selasa minggu lalu tanggal 13 Mei. Setelah pengecekan ini, berat total barang bukti mencapai angka 2,061 ton. Ini melampaui perkiraan pertama yaitu hanya sekitar 1,9 ton.

Dia menjelaskan bahwa bobot keseluruhan dari barang bukti itu sebanyak 2 ton, 61 kilogram, serta 293 gram. Jumlah ini setara dengan nilai kurang lebih Rp 7,5 triliun jika diubah menjadi rupiah. Penyitaan ini tidak dilakukan secara mandiri melainkan didampingi oleh pihak TNI AL yang juga diperkuat oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Menariknya, Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom bahkan hadir secara langsung untuk mengawasi proses pengecekan kembali jumlah barang bukti tersebut.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org