Mendag Sebut Asia dan Arab Saudi sebagai Pasar Utama untuk UMKM Ekspor

Radar Info.CO.ID, JAKARTA - Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, sasaran primer eksportasi barang UMKM Indonesia terus didominasi oleh pasar di Asia serta Arab Saudi.

Menurut dia, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, serta Arab Saudi adalah destinasi prioritas karena di negara-negara itu terdapat jumlah WNI yang besar.

"Karena berbagai produk UMKM tersebut terutama adalah makanan dan minuman, maka sebagian besar targetnya adalah negara-negara dengan populasi pekerja kami dari Indonesia yang cukup tinggi seperti Malaysia, Taiwan, Hong Kong, serta Arab Saudi," ungkap Budi ketika meresmikan acara "Kick Off Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor" di Jakarta pada hari Senin.

Budi mengungkapkan bahwa target peningkatan ekspor nasional sebesar 7,1 persen di tahun ini dapat dicapai melalui kerjasama antara lembaga swasta, kelompok yang mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pemerintahan lokal, serta pemerintah federal.

Melalui kolaborasi antar berbagai pihak, tambah Budi, peningkatan mutu produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa terus dilakukan agar mampu bertahan di pasaran internasional.

" Kami memiliki program yang menarik untuk membeli dan menggunakan produk lokal Indonesia. Namun, syaratnya adalah bahwa barang dalam negeri harus kompetitif dan berkualitas baik. Jika kita mampu bersaing, artinya kita juga dapat bertanding melawan produk impor," jelas Budi.

Selanjutnya, Budi menunjukkan bahwa Kemendag telah bersumpah untuk melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam proses perburuan bisnis (business matching), acara ini dilaksanakan setiap bulannya secara berkala.

Transaksi eksport yang berasal dari program ini di bulan Januari-Agustus 2025 telah mencapai angka 57,61 juta dolar AS. Menurut Budi, pencapaian itu terjadi melalui platform online dan tidak memerlukan pertemuan tatap muka dengan para pembeli mancanegara.

"Sampai bulan April, telah tercatat 246 sesi business matching, di mana terdapat 165 presentasi pitch dan 81 kali bertemu dengan pembeli atau melakukan business matching secara daring. Semuanya dilakukan secara online lho, coba bayangkan jika mencapai angka tersebut tanpa tatap muka langsung," tambahnya.

Kementerian Perdagangan melaporkan bahwa pertemuan dagang (business matching) untuk UMKM telah menghasilkan omzet senilai Rp722,76 miliar atau setara dengan 43,74 juta dolar AS selama bulan April tahun 2025.

Pencapaian hingga April 2025 adalah berkat 27 acara penjodohan usaha, yang meliputi 20 sesi paparan bisnis (pitching) serta tujuh kali pertemuan tatap muka dengan potensial pembeli internasional.

Sejumlah 73 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) turut berpartisipasi dalam acara ini, memamerkan produk-produk handpicked mereka yang meliputi fashion, handicrafts, dekorasi rumah, kelapa parut kering, gula merah, hasilolah dari laut, buah-buahan segar, pakan untuk hewan ternak, serta berbagai jenis makanan dan minuman siap saji.

Puntodewi mengatakan bahwa dari seluruh transaksi yang dimaksud, sebanyak 32,20 juta dolar AS telah berada dalam status pesanan (dalam bentuk purchase order/PO). Sisanya, yaitu 11,54 juta dolar AS mewakili peluang atau potensi untuk terjadinya transaksi lebih lanjut.

Berdasarkan akumulasinya, hingga awal Mei 2025, Kementerian Perdagangan sudah menyelenggarakan 246 pertemuan bisnis yang melibatkan total transaksi sebesar 57,61 juta dolar AS.

Dari total itu, sekitar 36,11 juta dolar AS datang dari pesanan pembelian (PO) dan 21,49 juta dolar AS merupakan peluang transaksi.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org