Mengintip Mikro-Cheating: Perilaku yang Seemingly Harmless Namun Merupakan Bentuk Pengkhianan dalam Hubungan

Radar Info – Ketika mendengar istilah perselingkuhan, setiap individu kemungkinan akan memiliki penafsiran sendiri-sendiri. Bahkan, pasangan kasih juga bisa mempunyai pengertian yang tidak sama.
Contoh yang paling umum adalah perselingkuhan fisik, akan tetapi patokan perselingkuhan tidak harus sejauh itu, maka muncul istilah micro-cheating atau perselingkuhan kecil.
Menurut laporan dari Paired, micro-cheating merujuk pada sejumlah perilaku kecil yang mungkin terlihat tak berarti atau remeh, namun dapat menunjukkan bahwa seseorang mulai menyimpang baik secara emosional maupun fisik dari ikatan atau hubungan yang tengah dijalaninya.
Bisa jadi diawali dengan hal-hal yang tampak biasa dan sederhana, sehingga tidak sedikit orang yang meremehkan atau mengacuhkan indikasi dari perilaku micro-cheating tersebut sebelum disebut kelewatan.
Pastinya Anda paham bahwa berselingkuh merupakan suatu tindakan yang melanggar kepercayaan pasangan dan bisa merusak hubungan mereka.
Perilaku micro-cheating berada di tingkat yang lebih rendah dibandingkan perselingkuhan secara umum, namun masih mampu menghancurkan kepercayaan dan kimia dalam suatu hubungan. Ini bisa terwujud dalam beragam bentuk, meski biasanya diselubungi oleh kesopanan.
Meskipun berbentuk tindakan kecil, ini bisa berkembang menjadi perselingkuhan emosional dan menunjukkan kurangnya respect atau rasa hormat kepada pasangan.
Sesuai dengan poin utama dari artikel ini, definisi perselingkuhan bisa sangat bervariasi untuk tiap individu. Hal tersebut semua bergantung pada batas-batas yang sudah ditentukan bersama pasangan serta hal-hal apa saja yang menurut Anda mengganggu kenyamanan dalam hubungan.
Berikut beberapa bentuk micro-cheating yang penting untuk Anda pahami sehingga dapat mengevaluasi perilaku mana yang boleh atau tidak boleh diterima dalam suatu hubungan.
· Terus-menerus tertarik pada teman Anda atau rekan kerja yang memikat perhatian Anda, meskipun Anda tak memberi respons secara fisik kepada mereka.
· Secara terus-menerus mengirim pesan, serta tanpa diketahui menyukai unggahan seseorang yang menarik minat Anda sebagai bentuk kepuasan emosi dan hiburan di luar ikatan hubungan Anda.
· Melenyapkan pesan, catatan telepon, atau bahkan jejak di platform media sosial supaya pasangan tak menyadari atau mengaksesnya.
· Memakai program-program yang diciptakan untuk menutupi percakapan, misalnya kalkulator custom, perpesanan pribadi yang otomatis menghilangkan pesannya sesudah terbaca, dan sejenisnya.
• Menceritakan dengan rinci tentang kesusahan, persoalan personal, atau perasaan kepada orang lain yang tidak terikat dalam hubungan, bukannya ke pasangan.
· Mengajak orang lain untuk bermain-main romantis, seperti memberikan pujian terlalu banyak, mengejar dengan lelucon manis dan sarkasme ringan, atau membicarakan topik-topik yang bisa menyentuh hati pendengarnya.
· Terus saja berinteraksi secara ekstra dengan mantan, misalnya dengan merenungkan kenangan masa lalu bersama atau malah mencari bantuan emosi darinya.
· Tindakan fisik yang terlalu banyak. Misalnya seperti, memeluk, bergandengan tangan, atau menyentuh bagian punggung dan bahu orang lain dalam cara yang bisa diartikan sebagai godaan.
· Menyita begitu banyak waktu untuk berada sendirian bersama orang lain.
· Punya ikatan 'work wife' atau 'work husband' dengan kolega kerja, meskipun Anda tahu hal itu bakal bikin pasangan Anda merasa tak nyaman. Ini bahkan dapat dianggap sebagai bentuk selingkahan sebenarnya.
· Memakai aplikasi dating, menelusuri profil individu dalam aplikasi tersebut, walaupun belum pernah bertemu untuk berkencan di dunia nyata.
Bentuk-bentuk berselingkuh pada umumnya akan tetap menyebabkan rasa sakit. Bisa jadi cukup rumit untuk mengenali jika pasangan Anda sedang melibatkan dirinya dalam hal-hal serupa atau tidak, sebab diperlukan adanya bukti konkret dari perbuatannya serta perilakunya.
Apabila terdapat tindakan dari mereka yang membuat Anda merasa gelisah atau risau, cobalah untuk memperhatikan perubahannya dalam bertingkah laku, kemudian bicarakan hal-hal yang menjadi kekhawatiran Anda kepada mereka sebelum menetapkan dugaan-dugaan yang belum tentu benar.