Perhatian! Inilah Indikasi Skin Care yang Tak Sesuai dengan Kulit Anda

Radar Info – Industri perawatan kulit kian mengalami pertumbuhan yang cepat. Beragam kalangan terus bereksperimen dengan berbagai macam barang skincare, mulai dari harga rendah hingga mencapai nilai jutaan rupiah.
Tetapi, tidak seluruh barang sesuai untuk jenis kulit tiap orang. Kebanyakan waktu, kulit malah memperlihatkan respons yang merugikan akibat ketidaktertarikan zat-zat aktif pada barang tersebut.
Berdasarkan Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology tahun 2024, kira-kira 35% dari masalah iritasi pada kulit disebabkan oleh reaksi terhadap komponen tertentu yang ada di produk perawatan kulit, termasuk asam-asam kuat seperti AHA dan BHA, retinoid, serta pewangi buatan.
Respon kulit ketika mencoba perawatan kulit baru sangatlah beragam. Sangat penting untuk mengenali apakah respons itu adalah proses pembersihan jerawat, timbulnya jerawat baru, atau hanya reaksi normal sesuai dengan komposisi produk.
"Beberapa indikasi bisa mengarahkan kita bahwa suatu produk perawatan kulit mungkin tak sesuai bagi kita, misalnya timbul jerawat atau iritasi. Mengenali gejala-gejalanya merupakan hal krusial dalam menjaga kesehatan kulit," terang Dr. Kamilah Jaidi, MARS, Dipl. AAAM melalui saluran YouTube-nya @dr.kamilajaidi.
Meninjau isi dari produk perawatan kulit sebelum penggunaannya bisa mencegah terjadinya efek samping yang tak diharapkan.
Berikut ini adalah beberapa indikasi terkemuka bahwa produk perawatan kulat yang sedang Anda pakai mungkin tak sesuai untuk jenis kulit Anda:
Kemerahan dan rasa terbakar
Apabila kulit Anda terasa hangat atau tampak memerah sesudah penggunaan, hal tersebut mungkin menandakan adanya iritasi. Jangan menganggapnya sebagai respons alami biasa di awal. Kemungkinannya adalah reaksi terhadap bahan-bahan tertentu yang tidak cocok dengan kulit Anda.
"Pengaplikasian serum yang mengandung asam alpha hydroxy (AH), beta hidroksi asam (BHA), atau turunan dari vitamin A bisa memicu timbulnya jerawat bila kulit Anda sensitif terhadap komponen-komponennya. Apabila setelah penggunaannya ada gejala merah dan panas di area aplikasi, berhenti menggunakan produk itu," ungkap Dr. Kamilah.
Kulit menjadi bersisik dan terlalu kering.
Walaupun sejumlah bahan aktif seperti retinol dapat mengakibatkan pelembukan yang ringan, apabila terjadi dalam jangka waktu panjang atau dengan tingkat keparahan yang besar, hentikan penggunaannya dan berkonsultasilah dengan dokter.
Timbulnya jerawat yang lebih baru atau peradangan kulit tambahan
Barang yang tak sesuai dapat menutup pori-pori atau merusak keseimbangan minyak kulit secara natural, berpotensi menjadikan munculnya jerawat atau komedo yang tidak umum.
"Apabila mencoba perawatan kulit yang baru, sebaiknya mulailah dengan takaran kecil dan penggunaan jarang supaya kulit bisa menyesuaikan diri secara optimal. Bila timbul jerawat, lakukan pengecekan kembali terkait kesesuaian antara produk tersebut dengan tipe kulit Anda," jelasnya.
Kesan gatal, pedas, atau hangat
Ini merupakan respons tubuh terhadap bahan yang diidentifikasi sebagai asing. Apabila kondisinya bertambah buruk, berhenti menggunakan produk tersebut secara langsung.
Bengkak atau ruam
Hal ini mungkin merupakan reaksi alergi. Bila diikuti oleh gejala seperti sulit bernapas atau pusing, segera mencari bantuan medis.
Menurut jurnal Dermatologic Therapy 2023, kulit yang cenderung sensitif dan kering lebih rentan mengalami iritasi saat mencoba skincare baru.
Maka dari itu, disarankan untuk melaksanakan uji coba pada area kecil terlebih dahulu sebelum memakai produk secara keseluruhan pada wajah.
Konsultasi tentang permasalahan kulit sangat penting untuk menemukan penanganan yang sesuai. Melalui arah dari para dokter, Anda bisa meraih hasil yang diharapkan dengan cara yang lebih efisien.