Profil Bimo Wijayanto: Calon Baru untuk Jabatan Dirjen Pajak menggantikan Suryo Utomo

Radar Info , Jakarta - Disebarlah kabar bahwa Bimo Wijayanto dicalonkan untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen). Pajak Departemen Keuangan (Kemenkeu) sebagai pengganti Suryo Utomo Berdasarkan data yang kami terima Tempo, Bimo akan dilantik bersama dengan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal (Letjen) Djaka Budhi Utama, yang ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro menyampaikan bahwa pihaknya masih belum dapat memverifikasi berita tersebut. "Masih belum kami bisa memberikan tanggapan terkait hal ini," ujar Deni pada hari Senin, tanggal 19 Mei 2025, sebagaimana dilansir dari sumber tersebut. Antara .

Maka, bagaimanakah ciri khas Bimo Wijayanto?

Profil Bimo Wijayanto

Menurut Laporan Tahunan 2023 PT Phapros Tbk, Bimo Wijayanto dilahirkan di Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 5 Juli 1977. Ia menjabat sebagai Komisaris Independen untuk Phapros, sebuah perusahaan anak dari PT Kimia Farma Tbk, mulai 25 Mei 2022.

Bimo adalah mantan siswa dari SMA Taruna Nusantara yang lulus tahun 1995. Setelah itu, dia melanjutkan studi lanjutan dalam bidang akuntansi untuk gelar Sarjana (S1) di Universitas Gadjah Mada. UGM Dan ia berhasil lulus tahun 2000. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke tingkat Magister Administrasi Bisnis (MBA) di Universitas Queensland, Australia, dan menyelesaikannya pada tahun 2005.

Bukan hanya itu saja, Bimo pun meraih Beasiswa Postdoctoral Fellowsips-Inaugural Hadi Soesatro Prize-Australia Awards di National Center for Social and Economic Modeling (Natsem) dan Duce Center for International Development (DCID), yang terletak di Duke University, Amerika Serikat. Selain itu, dia juga mengejar gelar Doktor Filsafati (Ph.D) dalam bidang ekonomi di Natsem, Universitas Canberra, Australia.

Sebelum menjabat sebagai pemimpin di salah satu cabang perusahaan milik negara (BUMN), karier Bimo dimulai dengan posisi pengajar paruh waktu di Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dari bulan Maret 2007 sampai Agustus 2009. Selain itu, dia juga sempat bekerja sebagai staf di Ditjen Pajak (DJP) mulai Januari 2003 hingga Januari 2010.

Bimo sebelumnya pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia dari tahun 2015 hingga 2016. Selain itu, dia juga telah menyandang posisi sebagai Asisten Deputi untuk Investasi Strategis dalam Kedeputian yang mengurusi Investasi dan Pertambangan, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).

Harta Kekayaan Bimo Wijayanto

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dalam format elektronik (e-LHKPN) yang diakses melalui situs web Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengindikasikan bahwa Bimo telah mengajukan laporannya sebanyak tiga kali. Pertama kalinya dia menyerahkannya saat berfungsi sebagai Tenaga Ahli Utama KSP, dan pada waktu itu nilainya mencapai Rp 5 .970.000.000 pada 2019.

Berikutnya, tugas Bimo adalah menyampaikan laporan mengenai hartanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi saat ia menduduki posisi tersebut sebagai Asisten Deputi untuk Investasi Strategis di Kedeputian Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan dari Kemenko Marves. Jumlah kekayaannya saat itu adalah Rp 6.170.000.000 pada 2020.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) paling baru yang diserahkan oleh Bimo saat menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kedeputian Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, pada tanggal 15 Maret 2022, menyatakan total kekayaannya sebesarRp 6.670.000.000 . Berikut rinciannya:

  • Lahan serta gedung: Rp 5.800.000.000.
  • Aset untuk alat transportasi dan mesin:Rp 370.000.000.
  • Barang bergerak lainnya:Rp 200.000.000.
  • Surat berharga: -
  • Uang tunai dan setara uang tunai: Rp 300.000.000.
  • Harta lainnya: -
  • Utang: -

Pada Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)-nya, Bimo menyebutkan memiliki lima lahan atau gedung yang dia nyatakan sebagai hasil kerja keras pribadinya. Properti dengan total luas antara 92 hingga 1.827 meter persegi ini terletak di Yogyakarta, Sleman, serta Gunung Kidul.

Bimo memiliki satu satunya kendaraan roda empat yang dia klaim berasal dari usahanya sendiri. Mobilnya adalah sebuah Toyota SUV Fortuner TRD (2017) dengan nilai sekitar Rp 370 juta.

Daniel Ahmad Fajri dan Fransisca Christy Rosana bersumbang dalam penyusunan artikel ini.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org