Profil Wahana Interfood Nusantara (COCO): Saham ARA Meningkat Selama 3 Hari Berturut-turut

Harga saham emiten PT Wahana Interfood Nusantara Tbk melonjak hingga mencapai batas atas kenaikannya. saham atau auto rejection atas ( ARA Selama tiga hari beruntun, harga saham perusahaan yang memiliki kode COCO sudah meningkat sebesar 140% mulai Jumat (16/5).
Profil Perusahaan Wahana Interfood Nusantara (COCO)
Coco merupakan salah satu tokoh penting dalam sektor konfeksi yang menangani klien dari bidang jasa kuliner serta retail di Indonesia sampai wilayah Asia Tenggara lainnya.
Perusahaan tersebut menghasilkan aneka produk coklat yang meliputi bubuk coklat, minuman coklat, batang coklat, dan pearl coklat. waffle cokelat, serta selai cokelat dan buah, selai, dan isian di bawah merek Schoko, D’Lanier, dan Winfil.
Perusahaan ini mengelola grup yang mencakup anak perusahaannya bernama Bikoin, terbentuk tahun 2022 dan berfokus pada industri kopi dari awal sampai akhir produksi. Produk utamanya adalah biji kopinya. specialty Dan bersifat komersial dalam beragam tipe dan format.
- IHSG Diperkirakan Meningkat, Para Ahli Sarankan Saham PTBA Hingga SMGR
- UNTR Menyuntikkan Dana Sebesar Rp 500 Miliar ke ACST
Dalam mengembangkan bisnisnya, kelompok perusahaan tersebut berkolaborasi dengan pabrikan makanan, bakery, patisserie, café, restaurant, dan sektor ritel.
Performa Wahana Interfood Nusantara (COCO)
Coco tetap mengalami kerugian bersih senilai Rp 18,2 miliar di kuarter pertama tahun ini, naik signifikan dari masa yang sama tahun lalu yaitu Rp 8,5 miliar. Kerugian tersebut bertambah karena biaya penjualan meningkat sementara pendapatan dari penjualan malah berkurang.
Pendapatan di awal tahun 2025 mengalami penurunan dari angka sebesar Rp 41,5 miliar hingga mencapai Rp 36,4 miliar. Sementara itu, biaya operasional meningkat dariRp 35,7 miliar menjadi Rp 36,3 miliar.
Pada tahun lalu, perusahaan mengalami kerugian bersih sebesar Rp 52,6 miliar, angka ini lebih tinggi daripada kerugian Rp 50,5 miliar di tahun 2023. Pendapatan mereka berkurang dariRp 171 miliar pada tahun 2023 hingga menjadi Rp 161 miliar, sementara biaya operasional menurun dari Rp 157 miliar menjadi Rp 152 miliar.
Komisaris Mengundurkan Diri
Saham COCO mencapai level ARA untuk tiga hari berturut-turut walaupun tidak ada informasi penting yang disampaikan oleh perusahaan. Kemudian, tanggal 19 Mei 2025, manajemen merilis kabar kepada Bursa Efek Indonesia tentang penyerahan mandat dua anggota komisari.
Pengunduran diri diajukan oleh Gde Iswantara sebagai Komisaris Utama Perusahaan serta Tonny Sutanto Mahadarta sebagai Komisaris Independen pada tanggal 15 Mei 2025 dan akan mulai berlaku setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara, Gendra Fachrurozi menyatakan bahwa kandidat untuk menggantikan posisi Gde Iswantara dan Tonny Sutono Mahadarta akan melewati tahap nominasi. Calon penggantinya nanti akan diusulkan dalam rapat perubahan susunan Dewan Komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang direncanakan berlangsung esok hari, Kamis (21/5).