Rahasia Retaknya Batu Akik? Hindari 7 Kesalahan Umum Kolektor Sebelum Terlambat!

Priangan Insider — Dunia permata cincin tidak hanya berfokus pada keindahan dan prestige, tetapi juga melibatkan ketangguhan serta pengertian yang mendalam mengenai sifat masing-masing batu.

Banyak pengumpul batu permata baru maupun yang telah lama terlibat dalam hobi ini mengeluh bahwa batu akik mereka secara mendadak retak, pecahtidak lagi bersinar dengan natural tanpa ada penjelasan yang pasti.

Sebenarnya, dalam banyak kejadian, masalah tersebut tidak disebabkan oleh mutu batuan yang jelek, tetapi lebih kepada ketidaksopanan dari si pemiliknya.

Batu akik mempunyai susunan khas serta ciri-ciri bervariasi yang bergantung pada ragam tipe dan tempat mereka berasal.

Banyak jenis batu alam tercipta melalui proses geologi yang memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun. Namun, mengherankan saja, batu-batu tersebut dapat cepat rusak dalam beberapa minggu apabila tidak ditangani dengan benar.

Jika Anda merasa bahwa batu akik favorit Anda mulai tampak suram, timbul retak tipis, atau justru pecah dengan cara aneh, bisa dipastikan Anda mungkin telah menyinggung larangan tradisional yang kerap dilupakan oleh para pengumpul.

Berikut ini adalah 7 kesalahan besar yang dapat menghancurkan estetika serta vitalitas batu akik Anda.

1. Dipindahkan Ke Ruang Mandi: Kesalahan Remeh dengan Konsekuensi Besar

Bisa jadi Anda merasa, "Hanya sebentar saja," namun rutinitas membawa batu akik ke dalam kamar mandi dapat mempercepat tahap penuaan atau kerusakan.

Kondisi ruang mandi yang lembab, beruap panas, serta dipenuhi bahan kimia seperti sabun dan sampo dapat merusak lapisan batu secara bertahap.

Beberapa tipe batuan, misalnya bacan atau jade, mempunyai rongga alamiah yang dapat menyerap bahan luar dan mengakibatkannya berubah warna bahkan pecah halus.

2. Menggunakkannya saat tidur: Bahaya Tekanan yang Tidak Diharapkan

Memakaikan gelang atau kalung dari batu akik saat tertidur sebaiknya dijauhkan. Ketika terlelap, tubuh seringkali bergerak secara tidak sadar.

Batuan dapat ditekan, terjepit, atau bertabrakan dengan permukaan keras. Terlebih lagi bila batu tersebut memiliki tekstur lembut atau merupakan tipe Kristal yang rapuh seperti kalimaya dan zamrud, goresan halus bahkan retakan bisa timbul akibat pergerakan ringan sewaktu istirahat.

3. Pembersihan Secara Asal-Asalan

Memelihara batu tidak berarti membersihkannya secara asal-asalan. Justru banyak individu yang menghancurkan batu mereka sendiri dengan cara mencuci menggunakan air panas, deterjen, atau bahkan sikat gigi keras. Tiap jenis batu memiliki tingkat ketahanan dan kesensitifan masing-masing.

Contoh lain adalah bacan muda, dapat mengalami perubahan warna apabila terpapar sabun keras secara berlebihan. Untuk pembersihan yang aman, cukup gunakan air biasa serta kain lembut yang halus.

4. Memakai Jam saat Sedang Beremisi Intens: Energinya Negatif Dapat Pengaruhi Kesetimbangan dari Batu tersebut

Bagi mereka yang mempercayai kekuatan energetik dari batu akik, fenomena tersebut tak dapat diremehkan. Berbagai pengumpul dengan keyakinan spiritual yakin bahwa batu mampu meresap energi sang pemilik.

Ketika Anda merasa marah, sangat stres, atau dipengaruhi oleh emosi negatif lainnya, batu tersebut dapat kehilangan keseimbangan energetiknya.

Walaupun tidak selalu terlihat jelas di mata, terkadang batu bisa kehilangan kilauannya atau malahan retak dengan sendirinya.

5. Paparan Sinar Matahari yang Berkepanjangan

Paparan sinar matahari tentunya baik untuk mengecharge batu tersebut, namun terlalu banyak eksposur dapat menyebabkan masalah serius.

Beberapa tipe batuan, khususnya opal serta zamrud, cukup peka terhadap perubahan suhu yang drastis.

Apabila dibiarkan terpapar sinar matahari secara langsung untuk jangka waktu yang cukup lama, warnanya dapat memudar dan mungkin retak akibat perubahan suhu yang menyebabkan ekspansi termal dalam strukturnya yang mineral.

6. Menyimpan bersamaan dengan logam atau batu lainnya

Pernakah anda menaruh cincin batu akik di dalam laci atau dompet bersama dengan kunci serta logam lainnya? Ini merupakan sebuah kesalahan umum.

Batu akik yang bersentuhan secara berkelanjutan dengan objek tajam dapat cepat mendapat goresan. Meskipun garis-garis tipis ini mungkin tak tampak segera, namun secara bertahap bakal menurunkan daya tarik visual serta potensialnya untuk retak ketika beban menjadi lebih besar.

7. Melupakan "Jeda Istirahat" Batu

Mungkin terdengar ganjil, tetapi sebagian besar pengumpul berpengalaman meyakini bahwa batu memerlukan waktu istirahat dari tubuh manusia. Mengenaiinya tanpa henti untuk jangka waktu yang cukup lama dapat menyebabkan kestabilan energi batu menjadi tak menentu.

Menyimpan batu di lokasi terpisah yang bebas dari pengaruh energi eksternal merupakan metode untuk mengembalikan keadaan netral pada batu tersebut sambil menjaga pesonanya.

Waspadai, Jangan Sampai Menyesal

Rusaknya batu akik tidak hanya berkaitan dengan aspek visual, tetapi juga menyangkut harganya. Batu yang telah retak atau mengalami perubahan warna sangatlah susah untuk kembali dipulihkan seperti sedia kala.

Meskipun Anda melakukannya perawatan profesional, batunya takkan pernah pulih sebagaimana ketika baru dibeli.

Sebagai seorang pengumpul, sangatlah vital untuk memahami tidak hanya tipe bebatuan yang Anda miliki, tetapi juga bagaimana menjaga dan merawatkannya sesuai dengan sifat unik setiap batu tersebut.

Peraturan-peraturan tersebut tidak hanya mitos atau peninggalan keyakinan lama; banyak di antaranya sudah dibuktikan secara fisik dan empiris oleh para ahli serta pengumpul berpengalaman.

Jika batu akikmu kerap hancur tanpa alasan yang jelas, kemungkinan besar masalahnya ada pada cara kamu merawatnya. Momen ini bisa menjadi peluang untuk mengubah perilaku, agar kumpulan berharga mu tidak hanya menjadi kenangan saja.(***)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org