Usai China, Trump Bakal Umumkan Kesepakatan Tarif dengan Negara Lain

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa ia akan menetapkan tarif untuk sejumlah mitra dagang AS dalam dua hingga tiga minggu ke depan. Ia mengakui bahwa pemerintahannya tidak memiliki kapasitas untuk menegosiasikan kesepakatan dengan semua negara secara bersamaan.

Mengutip Bloomberg, Minggu (18/5), dalam pertemuan dengan para eksekutif bisnis di Uni Emirat Arab, Trump mengatakan Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick akan segera mengirimkan surat kepada sejumlah negara. Surat itu akan menjelaskan besaran tarif yang harus dibayar oleh negara-negara tersebut untuk berbisnis di Amerika Serikat.

“Saya kira kami akan bersikap sangat adil. Namun, tidak mungkin untuk memenuhi jumlah orang yang ingin bertemu kami,” ujar Trump.

Trump mengeklaim ada sekitar 150 negara yang ingin membuat kesepakatan dagang dengan AS. Namun, ia tidak merinci berapa negara yang akan menerima surat tersebut, ataupun negara mana saja yang dimaksud. Ia hanya menambahkan bahwa negara-negara yang menerima surat itu dapat mengajukan banding, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai proses banding tersebut.

Sampai sekarang, Gedung Putih dan Departemen Perdagangan belum menanggapinya setelah dimintai komentarnya.

Pada 2 April lalu, Trump mengumumkan tarif baru terhadap puluhan mitra dagang, namun kemudian menangguhkannya selama 90 hari. Penangguhan ini dilakukan menyusul kekhawatiran investor dan dimaksudkan memberi waktu bagi negara-negara mitra untuk bernegosiasi.

Namun, belakangan ini Trump terlihat mundur dari ide negosiasi bolak-balik dengan setiap negara. Ia menyadari bahwa keterbatasan sumber daya dan kapasitas pemerintahan membuat tidak mungkin untuk menjalin pembicaraan perdagangan dengan semua negara secara bersamaan.

“Kami kekurangan tenaga dan waktu untuk menangani semua permintaan negosiasi,” ujar Trump.

Sebagian besar tarif diberlakukan di perbatasan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS. Namun, pada praktiknya, beban biaya tambahan ini sering kali dialihkan kepada konsumen Amerika.

Awal bulan ini, Trump juga menyatakan bahwa ia lebih memilih untuk langsung menetapkan tarif bagi negara-negara yang ingin menghindari bea masuk yang lebih tinggi, tanpa proses negosiasi panjang.

Saat ini, negosiasi masih terus berlangsung dengan sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, India, dan Uni Eropa. Trump juga menyebut telah mencapai kerangka kerja perdagangan dengan Inggris, serta menyepakati pengurangan tarif sementara dengan China untuk memberi ruang lebih bagi proses perundingan.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org