Ingin Kunjungi Sampit melalui Kota Besi, Kotim? Jangan Lewatkan Pentol Kobes yang Legendaris!

SAMPIT – Untuk para pecinta makanan pedas, nama Pentol Kobes sudah tidak terdengar asing lagi bagi penduduk Sampit, yang berada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Makanan bulat seperti bakso ini sekarang menjadi favorit baru bagi penduduk Sampit, terutama para remaja. Rasa pedasnya yang kuat membuat orang ingin mencicipinya berkali-kali.

Terkenal sebagai hidangan khusus dari Kecamatan Kota Besi atau biasa disebut Kobes, Pentol Kobes yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 17 menyuguhkan cita rasa gurih dengan kuah pedas yang begitu menggoda lidah. Keunikan tersebut telah menciptakan sekelompok penggemar setia bagi pentol ini.

"Saya rela naik sepeda motor dari tengah kota ke Kobes hanya untuk mencicipi Pentol Kobes yang unik itu. Rasanya berbeda, tidak seperti otopentol pedas pada umumnya," jelas Mufti Dina Aulia sembari tersenyum ringan.

Mengonsumsi pentol kobes sungguh menjadi sebuah petualangan rasa. Sajiannya biasanya datang di piring berukuran mini dengan saus kaldu pedas sebagai penambah cita rasanya. Namun jangan risau; bagi para tamu yang kurang menyukai makanan pedas, variasi asli dari camilan ini pun masih menjanjikan kenikmatan lezat tanpa rasa pedas.

" Awalnya aku pikir hanya otak-otakan lazat biasa. Namun setelah mencobanya, langsung jadi fan berat. Ini tidak seperti otak-otakan pada umumnya. Terdapat rasa gurih yang membuat ketagihan," sambut Rika, seorang pengunjung tambahan.

Menariknya, camilan populer tersebut awalnya dimulai secara sederhana oleh sang pemilik, Zainal Abidin. Dia menceritakan bahwa usaha dagang ini telah dilakonkannya sejak tahun 2018 dari dalam rumah pribadinya. Kadang-kadang dia menjual produknya dengan memanfaatkan mobil pikap terbuka di area seputaran Bundaran Nanas, Kecamatan Kota Besi.

"Saya memulai bisnis ini pada tahun 2018, awalnya hanya menjual produk dari rumah menggunakan pikap. Seringkali saya berjualan di sekitar Bundaran Nanas. Saat itu belum terbayangkan akan menjadi semarak seperti sekarang," ujar Zainal ketika ditemui oleh Kalteng Pos, Jumat (30/5/2025).

Seiring dengan antusiasme yang besar, Zainal pun meluncurkan sebuah tempat makan yang lebih nyaman lagi. Usaha tersebut sekarang semakin ramai dikunjungi oleh pelanggan. Tidak hanya penduduk dari Kota Sampit saja, tetapi orang-orang dari luar kota juga mulai menghadirkan diri ke lokasi bisnisnya ini. "Saat ini telah tersedia gazebo-nya pula sehingga para tamu dapat menikmati hidangan mereka tanpa terburu-buru," paparnya.

Dia menuturkan bahwa dalam sehari saja, dia dapat menggunakan beberapa puluh kilogram daging ayam untuk membuat pentol khasnya tersebut. Akibatnya, pendapatan harian yang didapat mencapai angka jutaan rupiah.

"Harian saya mampu menjual sekitar 20 hingga 25 kilogram daging ayam. Pada saat liburan, jumlah tersebut dapat mencapai 40 kilogram. Syukur alhamdulillah, bisnis ini selalu ramai. Pendapatan bersih per bulannya bahkan bisa menyentuh angka puluhan juta rupiah," imbuhnya.

Tidak heran apabila pentol kobes saat ini telah menjadi simbol dari makanan khas Sampit yang selalu dicari oleh para pelancong. Bahkan tak sedikit orang yang berkunjung ke sana hanyalah untuk mencicipi rasa pedasnya yang memikat itu.

Walaupun penampilannya biasa, pentol kobes sukses menarik perhatian banyak orang. Campuran cita rasa gurih, saus pedas yang mantap, serta harganya yang terjangkau membuatnya menjadi hidangan populer yang sulit untuk dilupakan. Jika Anda sedang berada di Sampit, pastikan untuk menyempatkan diri datang dan mencicipinya sendiri; sensasi pedasnya akan mengundang senyuman tanpa sadar! (mif/ram)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org