Serangan Drone Maut Rusia Hancurkan Bomber Tu-95 dan Tu-22M3 Ukraina

Radarinfo.CO.ID, KYIV - Ukraina baru saja memulai apa yang kelihatannya merupakan operasinya menggunakan drone tanpa awak skala besar tertinggi sampai sekarang. Pesawat tak berawak dari Ukraina sukses mengenai dua basis udara penting di Rusia yang menyimpan bom strategis yang dipergunakan untuk melakukan serangan jarak jauh ke kota-kota di Ukraina.
Pada tanggal 1 Juni 2025, terjadi serangan yang mengarah ke Lapangan Udara Olenya serta Belaya yang berlokasi cukup jauh kedalam wilayah Rusia. Informasi ini telah dikonfirmasikan oleh pihak-pihak asal Ukraina. Berdasarkan data yang disampaikan oleh para petugas Ukraina, tindakan militer tersebut mencakup penggunaan armada drone tanpa awak yang dilepaskan secara remote menggunakan perangkat yang diposisikan tidak jauh dari area bandar udara tersebut.
Platform mobile itu diketahui ditempatkan di lokasi strategis mendekati sasaran, sehingga memungkinkan pengendalian visibilitas langsung untuk navigasi akurat dan penyerangan terhadap titik-titik penting. Upaya ini diamankan oleh Badan Keamanan Ukraina (SBU), yang menjadi bagian dari misi khusus bernama kode "Pavutyna" atau "Jaring", bertujuan untuk meredam kapabilitas serangan jarak jauh milisi Rusia.
"Upaya ini bertujuan menghancurkan pesawat lawan yang tiap malam selalu menyerang fasilitas sipil kita," ungkap petugas Ukraina yang tahu tentang misi itu dilansir dari Defence Blog .
Beberapa sumber dari Ukraina menyatakan bahwa serangan oleh drone telah merusak atau menghancurkan lebih dari 40 pesawat militer, antara lain bomber Tu-95 dan Tu-22M3, serta setidaknya satu unit pencepat udara A-50. Video yang dipublikasikan menunjukkan bomber Tu-95 berapi di landasan pacu, dengan ledakan kedua teramati di sejumlah tempat.
Video dari sumber publik yang diambil warga lokal sepertinya mendukung informasi tentang kapan dan di mana serangan tersebut terjadi. Selanjutnya pada hari itu pula, kanal pertahanan Ukraina menerbitkan gambar tambahan yang menunjukkan pesawat milik Rusia sedang terbakar dalam api.
Skala kerusakan belum diverifikasi secara independen, tetapi perkiraan dari sumber-sumber Ukraina menyebutkan kerugian Rusia di atas 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 32 triliun. Jika dikonfirmasi, hal itu akan menjadi serangan paling merusak terhadap aset penerbangan strategis Rusia sejak invasi skala penuh dimulai pada tahun 2022.
Pesawat pengebom Tu-95 dan Tu-22M3 yang ditembak jatuh selama serangan tersebut merupakan bagian integral dari armada inti yang dimiliki Angkatan Udara Militer Rusia untuk menembakkan misil jelajah ke berbagai kota di Ukraina. Kerusakan pada pesawat-pesat ini bisa saja membatasi kapabilitas Moskow untuk menyelenggarakan serangan besar-besaran dari posisi jauh.
Baca: Menteri Pertahanan Prancis Senang Melihat Indonesia Meningkatkan Pembelian Pesawat Tempur Rafale
Pada saat bersamaan, para blogger pro-Kremlin mendeskripsikan serangan drone tersebut – yang dinyatakan oleh sumber keamanan Ukraina telah menghantam lebih dari 40 jet tempur Rusia – sebagai "Pearl Harbor Rusia," sebuah istilah yang merujuk pada serangan Jepang terhadap Amerika Serikat tahun 1941 yang membuat Washington ikut serta dalam Perang Dunia II. Upaya militer Ukraina melibatkan penggunaan drone miniatur yang berhasil diselundupkan ke wilayah Rusia, disembunyikan di gudang gerakan mereka sendiri, kemudian dilepaskan dari balik truk.
Itu pun membuktikan betapa tekhnologi dan imajinasi dapat merombak peta perang, sehingga memberi peluang kepada Ukraine untuk menyakitkan musuh yang jauh lebih superior. Moskow tentunya harus bertindak balik, di mana berbagai teori mulai bermunculan online tentang kemungkinan Presiden Vladimir Putin akan mengancam menggunakan senjata nuklir lagi.
" Kami menginginkan respon yang setara dengan bagaimana Amerika Serikat merespons serangan di Pearl Harbor atau mungkin bahkan lebih tegas, " tulis blogger militer Roman Alekhin pada kanal Telegram-nya menurut laporan tersebut. Sky News.
Baca: Indonesia Disebut Dapat Menambah Pembelian 12 Pesawat Tempur Rafale .