Bahlil: Sumbangan Gedung Asrama Madrasah Antara Golkar dan Muhammadiyah Mirip Hubungan Ibu dan Anak

Radar Info.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Partai Golkar Nasional, Bahlil Lahadalia, turut hadir dalam upacara penanaman batu pertama (صندVMLINUX groundbreaking Pembangunan penginapan laki-laki di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sedayu, Yogyakarta, Minggu (18/5/2025).
Pada pidatonya, Bahlil menyampaikan bahwa proyek perumahan itu diharapkan selesai dalam kurun waktu 10 bulan dan tidak menggunakan metode pembayaran bertahap. Menurutnya, dana untuk ini berasal dari usaha bersama seluruh anggota Partai Golkar.
Hari ini kita bersama tim dari Muallim dan Muhammadiyah melaksanakan aktivitas. groundbreaking Pembangunan asrama untuk mahasiswa laki-laki. Saat itu, pihak administrasi sekolah memberi tahu kami bahwa akan ada pembangunan gedung baru, dan kami di partai Golkar setuju," ungkap Bahlil.
Bahlil mengatakan bahwa pembangunan rumah kos ini adalah hasil dari safari Ramadan yang berlangsung sebelumnya. Saat itu, para administrator sekolah memohon untuk mendirikan tempat tinggal mahasiswa, dan beliau pun dengan senang hati memberikan persetujuan.
Berdasarkan Bahlil, partisipasi Partai Golkar dalam proyek ini tak hanya disebabkan oleh faktor politik, melainkan juga didukung oleh hubungan dekat yang sudah lama terjalin antara Muhammadiyah dengan Partai Golkar.
"Muhammadiyah dan Golkar memiliki riwayat yang cukup lama. Bagi Golkar, Muhammadiyah sering dianggap sebagai ibu dan anak, sehingga dengan adanya Muhammadiyah sebagai Sekber bisa disebut sebagai ibu pelopor lahirnya Golkar. Kami enggan untuk dijuluki sebagai anak yang mengkhianati orang tu," terangnya.
Bahlil menyebutkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh partai bergambar pohon beringin tersebut bertujuan untuk membantu mempersiapkan generasi penerus bangsa, sesuai dengan tujuan para Mu'allimin.
"Selain itu, mengingat hal ini berkaitan dengan peran sekolah dalam membentuk pemimpin masa depan bangsa, kami di partai Golkar merasa bahwa kerjasama bersama adalah suatu keharusan," tambahnya.
Bahlil yang sekaligus Meneguhkan Menteri ESDM mengharapkan apa yang dikerjakan Golkar tidak diartikan sebagai politik transaksional tetapi lebih kepada wujud ukhuwah atau tanda-tanda kebersamaan.
Bahlil mengklarifikasi bahwa pernyataan itu tidak bermaksud membendung partai-partai politik lain dari turut serta dalam upaya kemanusiaan.
"Kemungkinan besar ketika para siswa disekolahkan di tempat ini melihat 'Ada kantor Partai Golkar', bisa jadi partai-partai lain juga, sebab partai tersebut adalah alat politik bagi negara. Oleh karena itu, tidak dilarang kami mendidik mereka tentang ilmu politik demi kemajuan. Semoga setelah ini, selain dari Golkar, muncullah partai baru. Ya, semua harus bersaing dengan baik." Begitu katanya.
Ketika diminta menyebutkan total biaya konstruksi asrama laki-laki itu, Bahlil enggan untuk membeberkannya.
"Sudah tahu tempatnya saja, jangan hanya mengingat nomornya. Nantinya tidak boleh begitu, jangan sombong ya. Prioritas kita adalah berhubungan dengan Allah," tandasnya.
Saat yang sama, Ketua Badan Pembina Harian Madrasah Mu'allimin, Khoirudin Bashori menjelaskan bahwa bangunan bernilai konstruksi sekitar Rp 22 miliar tersebut dapat menampung kira-kira 400 siswa.
Khoirudin mengatakan bahwa timnya bersedia menerima bantuan dari siap saja yang berkeinginan untuk mendukung kelangsungan pendidikan di lokasi tersebut, tanpa memandang afiliasi partai politik lain.
"Muhammadiyah berkolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat demi kebaikan umat dan negara. Jika partai lain ingin memberi bantuan, silahkan saja," katanya.