Jokowi Dukung PSI untuk Caketum Jakarta-DIY, Apakah Memenuhi Kriteria?

JAKARTA, Radar Info - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta dan DPW PSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendaftar sebagai calon ketua umum.
Dukungan dari kedua DPW itu disampaikan Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman.
"DPW Jogja didirikan oleh Pak Jokowi dan mengajak kita semua untuk mendukungnya. Begitu pula dengan Ketua Fraksi kami di Jakarta, William, yang turut menyatakan dukungan kepada Pak Jokowi," jelas Andy dalam wawancara dengan Radar Info pada hari Minggu, 18 Mei 2025.
Meskipun beberapa nama calon ketua umum PSI telah terungkap, sampai seminggu menjelang pembukaan pendaftaran, tidak ada satupun yang mengajukan diri.
Diketahui, pendaftaran bakal calon ketua umum PSI dibuka sejak Selasa (13/5/2025) lalu hingga 31 Mei mendatang.
Belum Penuhi Syarat
Kendati sudah mendapatkan dukungan dari DPW PSI Jakarta dan DPW PSI Daerah Istimewa Yogyakarta, Jokowi belum memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai calon ketua umum PSI.
Andy menyebutkan bahwa timnya bersedia menerima pendaftaran dari siapun yang berminat untuk mencalonkan diri menjadi ketua umum PSI.
Pendaftarannya dibuka untuk semua orang yang memenuhi persyaratan, di antaranya yaitu peserta didik harus merupakan seorang kader dan juga membawa Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI.
Di samping itu, ada dua kriteria pokok untuk mendaftarkan diri menjadi calon ketua umum PSI, yaitu calon tersebut perlu mendapatkan dukungan setidaknya dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI serta 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
"Maka calon-calon tersebut dapat mendaftar apabila mereka telah memperoleh setidaknya 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI dan 20 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PSI. Itulah ketentuan minimumnya," jelas Andy.
Berdasarkan pernyataan Andy, Jokowi harus mendapatkan tambahan tiga dukungan dari DPW PSI di wilayah lain supaya memenuhi kriteria untuk mendaftaran diri menjadi calon ketua umum PSI.
Pemilu Raya
PSI bakal menyelenggarakan Konferensi Umum yang berfungsi sebagai sarana untuk menunjuk pemimpin utama partai dalam pemilihan bertepatan dengan bulan Juli nanti di Solo, Jawa Tengah.
Pemilihan Umum Besar dianggap sebagai platform publik bagi anggota untuk memilih pemimpin mereka sendiri dan membuktikan bahwa PSI tidak dikuasai oleh sekelompok keluarga atau elit tertentu.
"Pemilu besar ini akan menandai permulaan bagi PSI dalam mengembangkan diri sebagai 'Partai Super Terbuka,' yakni suatu partai yang dikuasai bersama oleh seluruh anggotanya dan tidak hanya dikendalikan oleh keluarga atau elit terbatas," ujar Andy.
Proses pemilihan ketua umum PSI akan menerapkan prinsip "one man, one vote" yang berarti setiap anggota hanya memiliki hak suara sebanyak satu kali.
Andy menyebutkan bahwa pemilihan umum adalah bagian dari perubahan politik PSI yang bertujuan untuk selalu beradaptasi dengan harapan publik, khususnya generasi muda.
PSI ingin anak muda ikut berpartisipasi dalam secara langsung dalam menentukan arah politik ke depan.
"Momentum ini akan menjadi sejarah penting bagi kami untuk membangun sebuah tradisi politik baru," kata Andy.