Rumah Unik yang "Tertanam" di Jantung Kota London

Seniman Alex Chinneck menarik perhatian pada acara Clerkenwell Design Week 2025 dengan mempersembahkan instalasi khusus yang bernama A Week at the Knees Karya ini terlihat mirip depan sebuah rumah gaya Georgia yang sepertinya tengah bersimpuh di atas tanah, lengkap dengan jendelanya, pintunya, serta tembok batanya yang juga membentuk kelengkungan sesuai dengan struktur tersebut.

Clerkenwell Design Week 2025 akan digelar dari tanggal 20 sampai 22 Mei 2025 di sejumlah tempat yang tersebar di seluruh kota London, Inggris. Instalasinya ditempatkan di Charterhouse Square, London, dengan dimensi mencapai 5,5 meter tinggi dan 13,5 meter lebarnya.

Dibuat Dari Awal, Mandiri

Awalnya, Alex Chinbeck dan kelompok kerjanya fokus dalam mencari gedung yang sesuai untuk dipasangi instalasi fasad tersebut. Mereka sebelumnya mengikuti metode tradisional yaitu menyelaraskan pekerjaannya dengan latar belakang arsitekturnya. Akan tetapi, ketika mereka merasa tersesat dalam proses pencarian itu, muncullah sebuah pertanyaan sederhana tapi sangat mempengaruhi: "kenapa kita nggak buat ia bebas saja?"

Ide itu menjadi momen eureka Yang sepenuhnya mengalihkan jalannya proyek tersebut. Sebalinya daripada memanfaatkan kerangka yang sudah ada, Chinneck merancang satu kesatuan dekoratif bebas yang dibuat mulai dari awalan tanpa sekat, termasuk motif batu bata berlekuk, jendela melingkar, serta pipa-pipa yang disusun membentuk garis mirip lutut yang ditekuk.

Pilihan ini tak melulu merupakan jawaban dari segi teknikal, tetapi juga sebuah ungkapan estetika. Karyanya itu bukan cuma menggambarkan kebenaran, namun justru membentuk kenyataannya sendiri. Akhirnya, terbentanglah suatu instalasi yang menjadi lebih lepas, pemberani, serta tanpa ragam pastinya semakin menjadikan dirinya sebagai simbolik.

Charles Emerson

Bobot Material, Efek Visual Tipis

Secara umum, pemasangan ini terlihat ringan dan fleksibel, seperti gedung bersejarah yang bersantai dengan nyaman, meluruskan kakinya di pusat kota. Akan tetapi, dibalik ilusi optik tersebut, playful Ini memiliki struktur yang sangat rumit dan berat yang tersimpan secara sembunyi.

Proyek ini dirancang dengan menggunakan 320 meter besi untuk struktur intinya dan kemudian ditutupi dengan 7.000 batu bata yang tipis tersebut. (brick slips ) untuk menciptakan tampilan fasad khas gaya Georgian. Setiap elemen, mulai dari jendela, saluran air, hingga pintu, dibuat dengan desain spesifik sehingga sesuai dengan bentuk lengkungan unik tersebut.

Proses pembuatan karyanya juga dipenuhi dengan berbagai kesulitan. Saat mengerjakan proyek tersebut, Chinneck terpaksa menghadapi suatu krisis global dan kurangnya jenis lem industri spesifik yang diperlukan untuk menyambung batu dengan rangka baja. Kondisi ini menjadikan dia merasakan kesulitan dalam istirahat, membuktikan bahwa mendesain seni bertaraf besar yang kelihatannya simpel sebenarnya cukup kompleks.

Akhirnya, hasilnya menjadi sebuah instalasi yang mengelabui penglihatan. Kuat tetapi kelihatan lembut, bergaya namun terasa enteng. Kontradiksi inilah yang menjadikan kreasi tersebut tidak hanya sukar dikerjakan dari segi teknikal, melainkan juga memicu daya khayal secara estetika visual.

Charles Emerson

Di antara Harapan Tinggi, Ketakutan, dan Waktu Bekerja Absurd

Chinneck menggambarkan dirinya sebagai campuran "bersemangat dan gugup." Walaupun ini merupakan karya publik kedua belas belas darinya, proyek seperti itu masih menyebabkan dia merasa stres. Dia dan sekelompok kecilnya perlu berusaha keras dalam waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas tersebut. "absurd" untuk mewujudkan ide-ide besar.

Memupuk Kreativitas dan Tindakan Melalui Seni

Chinneck berpendapat bahwa instalasi tersebut ditujukan untuk menjadi sumber kegembiraan dan istirahat dari kebiasaan sehari-hari. Dia menginginkan hal itu dapat merangsang rasa penasaran, khususnya pada kalangan remaja. "Karyanya merupakan wujud protes kecil melawan dunia yang kian cemas mengambil resiko serta terlalu bergantung pada teknologi. Ini sebagai ajakan untuk keluar, mengeksplorasi, dan bersenang-senang," jelasnya.

Charles Emerson

Mengingat Kembali Pada Karya Awalnya

A Week at the Knees terdorong oleh karyanya yang pertama kali diciptakan pada tahun 2013, Dari Ujung Hidungku ke Jempol Kaki, Yang menggambarkan rumah pantai terlihat seperti depanannya meluncur ke bawah.

Chinneck menyatakan bahwa karyanya merupakan usaha untuk merebut kembali kesenangan visual dan respons audiens dari projek sebelumnya, namun menggunakan metode dan teknik pembuatan yang jauh lebih rumit.

Setelah Pameran, Bagaimana Tentang Mengunjungi Museum?

Setelah acara Clerkenwell Design Week selesai, Chinneck berkeinginan agar instalasinya dapat menemukan tempat tinggal yang tetap. "Desainnya memudahkan penggunaan sebagai barang yang dapat dibawa-bawa atau dipasang secara tetap. Menurut saya, pemasangan ini mampu menghadirkan kontras yang menarik bila ditampilkan di dalam galeri museum," katanya.

Teks oleh: Vini Andayani

Sumber foto: Charles Emerson

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org