Impian Tinggi Argoko: Kisah Penuh Perjuangan Mahasiswa UGM yang Gigih Hingga Ditarik Mobil BMW

Radarinfo Ternyata impian tinggi Argo Ericko Achfandi (19), seorang siswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, yang telah meninggal karena kecelakaan mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano Tarigan.

Meilina (48), ibu dari Argo, mengatakan bahwa anaknya tidak terpaku hanya pada prestasi akademis sebagai satu-satunya tujuan.

Oleh karena itu, Argo terlibat dalam beragam asosiasi universitas.

Selama masa studi perkuliahan, beliau memiliki tujuan bahwa pendidikan tidak terbatas pada kelas saja dan hanyalah sebuah nilai indeks prestasi (IPK).

"Tetapi perlu juga disertakan dalam organisasi," ujar Meiliana ketika ditemui di tempat pemakaman keluarga di Kalibaru, Cilodong, Kota Depok, Sabtu (31/5/2025), sebagaimana dilaporkan oleh Radarinfo dari Kompas.com.

Meiliana mengingat pembicaraan ketika Argo memohon persetujuannya untuk terlibat dalam organisasi.

"(Dia mengatakan), 'Ibu, saya ingin bergabung dengan organisasi,' 'Tentu saja. Namun, bisakah kamu menunjukkan prestasimu?' 'Saya pasti bisa, Ibu,'" katanya.

Dia merasa baru sepenuhnya memahami seberapa aktif dan berharga si anak tersebut setelah menerima begitu banyak ucapan duka cita serta kisah-kisah dari sahabat-sahabat Argo.

Saya jujur mengakui bahwa sebenarnya saya kurang paham tentang strukturnya. Barulah saya dapat menyadarinya sesudah beliau tiada, melalui cerita para sahabatnya dan juga dari rangkaian bunganya.

"Anak saya ternyata merupakan individu yang sangat luar biasa," tambahnya.

Ingin Jadi Pengacara

Desde awal, Argo telah membentuk tujuannya sebagai seorang corporate lawyer. Dia pun telah bersiap dengan mendaftar untuk program pascasarjana S2 melalui beasiswa dari LPDP.

"Sudah persiapkan semuanya mulai saat ini meskipun hal tersebut baru akan terjadi dalam tiga tahun mendatang," kata Meiliana.

Impian tersebut muncul dari niat Argo untuk membayar seluruh usaha sang ibu serta menyediakan hidup yang jauh lebih baik.

Sosok panutan keluarga

Keefa Satria Achfandi (17), adik dari Argo, menyatakan bahwa dia menjadikan kakaknya sebagai idola utama dan contoh untuk membawa nama baik bagi keluarganya.

Keefa mengatakan bahwa dia diakui sebagai sosok luar biasa oleh banyak orang karena pencapaian-pencapaiannya, kesopanannya, usahanya, serta segala beban dan harapan yang dipercayakan padanya oleh orang-orang terdekat.

Keefa merasa kesulitan untuk mempercayai berita sedih itu saat ia pertama kali mendengarnya.

"Saya jujur mengatakan bahwa saat pertama kali mendengar berita tentang kepergian kakak saya, sebenarnya saya tidak begitu yakin," katanya.

Kesedihan Meilina

Diketahui bahwa Argo Ericko telah meninggal dunia setelah tertabrak oleh sebuah mobil BMW di Jalan Palagan Tentara Pelajar Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman pada Sabtu (24/5/2025) dini hari.

Mobil BMW tersebut dikendarai oleh Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21), seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Perginya Argo Ericko membawa kesedihan mendalam kepada banyak orang, terutama pada ibunya, Melina, yang merupakan orang tua tunggal.

“Titipan-Nya sudah diambil. Saya sudah kembalikan di 19 tahun ini,” tuturnya dengan suara bergetar.

Sejak suaminya meninggal, Melina harus membesarkan Argo seorang diri, dan kehilangan ini terasa lebih berat bagi seorang ibu.

“Iya, sabar saya tahu, tapi ini lebih berat. Ini darah daging saya,” imbuhnya.

Air mata Melina terus menetes ketika mengenang perjuangan bersama Argo.

"Anak sulungku telah menjalani sepuluh tahun tanpa sosok bapak. Aku lah yang mengasuh dan mendidiknya," tuturnya dengan tulus.

Setiap kalimat yang dia ucapkan membawa perasaan bangga sekaligus sedih yang berpadu harmonis.

Sejauh ini, Melina memandang Argo sebagai seseorang yang diam tetapi sangat penyayang. "Anakku itu luar biasa—baik hati, cerdas, dan selalu bersemangat belajar," ujar Melina, orang tua yang terus-menerus mengingat tiap detil indah saat-saat spesial dengan putranya.

Saat ini, meski terdalam dalam kesedihan, Melina masih menyimpan harapan dan bersikeras untuk membela keadilan bagi Argo.

Dia mengharapkan agar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada tetap berusaha mewujudkan rasa keadilan dalam insiden kematian putranya.

"Keberanian harus dijalankan. Mari kita berusaha sebaik mungkin, hasil akhirnya terserah pada Tuhan," tegas Melina.

Pelaku Ganti Pelat Mobil

Sebaliknya, dari kejadian itu diketahui bahwa sang penjahat pernah menukarkan plat nomor kendaraannya.

Pada saat kecelakaan terjadi di jalur Palagan Tentara Pelajar Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, mobil BMW bernomor plat F 1206 yang ditumpangi oleh Christiano menjadi saksi peristiwa tersebut.

Akan tetapi, ketika mobil disimpan sebagai barang bukti di Polsek Ngaglik, Sleman, plat nomornya telah berubah menjadi B 1442 NAC, seperti yang tertulis pada STNK.

Ternyata perubahan tersebut dilakukan secara diam-diam oleh seorang pria bernama awalnya IV sesuai permintaan atasan-nya.

Saat ditangkap, UV mengaku hanya orang suruhan.

IV juga menyalin dua nama atasannya dengan inisial WI dan NR yang memintanya untuk menukar plat nomor dari mobil BMW tersebut.

WI dan NR sebagai pemimpin di perusahaan swasta tersebut juga disambungkan dengan keluarga Christiano.

Ayah dari Christiano dikenal dengan inisial SBT dan bertindak sebagai direktur operasional untuk sebuah perusahaan pembiayaan.

Di luar posisi di jajarandireksi, SBT juga terdaftar sebagai komisaris di sebuah perusahaaan finansial.

Setelah skandal itu terungkap, akun Instagram milik perusahaan si ayah juga menjadi sasaran serangan dari netizen sebagai dampak dari insiden yang mengakibatkan kematian Argo Ericko Achfandi.

Kini pihak kepolisian dari Polres Sleman sedang menginvestigasi potensi keterkaitan antara WI dan NR dengan keluarga Christiano, juga mengecek apakah kedua individu tersebut berkarir dalam satu perusahaan.

Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo menyebutkan bahwa sampai hari sebelumnya, kedua orang tua Christiano belum menjalani pemeriksaan.

"Kami belum memeriksa orangtua Christiano. Saya tidak tahu orangtua Christiano bekerja dimana," ujar Edy.

Saat ini, pihak kepolisian masih belum bisa mengkonfirmasi hubungan antara Christiano dengan orang yang menggantikan pelat tersebut.

Namun, Edy mengklaim bahwa seluruh pihak yang terkait akan diselidiki dan kebenaran akan diketahui dengan jelas.

"Iya, untuk sekarang beritahu saja demikian, tiga orang tersebut masih dalam proses penyelidikan. Nanti kita umumkan kepada semua rekan-rekan," tandasnya.

Kasus ini menjadi perhatian luas publik karena menyangkut dugaan upaya mengaburkan barang bukti dalam kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Argo.

Cristiano sudah diidentifikasi sebagai tersangka, dipenjarakan, dan menghadapi ancaman hukuman penjara sampai dengan enam tahun.

Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo menyampaikan bahwa IV tiba di Polsek Ngaglik pada tanggal 24 Mei, sekitar waktu subuh yang bertepatan dengan hari sesudah terjadi sebuah peristiwa kecelakaan mematikan di jalur Palagan Sleman.

"tanggal 24, kira-kira pukul 9, seseorang mengunjungi Polsek," ujar Edy, Jumat (30/5/2025).

Pada saat tersebut, IV pertama kali memohon persetujuan kepada petugas agar dapat mengambil benda-benda milik pribadinya yang ada di dalam mobil.

Penjaga di tempat itu pun memberi izin dan memandunya hingga ke mobil BMW milik Christiano. IV bahkan sempat mengambil satu pasang sepatu dari dalam kendaraan tersebut.

"Dia membawa pergi barang dengan di dampingi oleh anggota lain. Di rekaman CCTV pun terlihat ada anggota yang menemaninya, dan setelah selesai ia memberikan salam perpisahan," jelasnya.

Ternyata, mengambil benda tersebut hanyalah cara untuk mempelajari di mana letak mobil disimpan. Tidak berapa lama setelahnya, IV kembali ke tempat parkir Polsek Ngaglik tanpa diketahui oleh petugas.

"Orang tersebut kembali ke tempat itu (di mana mobil BMW terparkir) untuk menukar plat nomornya, dan hal ini direkam oleh CCTV. Plat dengan huruf 'F' digantikan dengan 'B'," penjelasan Edy.

Temuan pemeriksaan mengindikasikan pergantian plat dilaksanakan guna menyembunyikan kenyataan bahwa kendaraan tersebut menggunakan plat buatan palsu.

===

Undangan kami berikan kepada Anda untuk ikut gabung ke Grup WhatsApp Harian Surya. Lewat grup WA tersebut, Harian Surya bakal membagi-bagikan saran artikel-artikel seru tentang Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan juga tim sepak bola Persebaya dari semua wilayah yang ada di Jawa Timur.

Klik di sini untuk untuk bergabung

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url




sr7themes.eu.org