Mi Instan: Ketahui Risiko Tiga Kombinasi yang Bisa Merusak Kesehatan
Radarinfo Mie instan sudah menjadi elemen yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak penduduk di Indonesia.
Kepuasan rasa serta kesederhanaan dalam penyajian membuatnya menjadi pilihan tepat ketika perut kosong menghantui.
Tetapi, banyak juga orang yang menambahkan beberapa jenis makanan untuk membuatnya semakin memuaskan atau enak.
Sayangnya, sejumlah kombinasi yang umum digunakan malah bisa mengancam kesehatan fisik Anda.
Akar Gizi juga menekankan untuk berhati-hati dan lebih teliti ketika memilih pengawet pada produk mi instan yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Menurut laporan Medical News Today Yang diluncurkan pada Sabtu (31/5/2025), ada tiga kombinasi makanan yang harus dijauhi karena dapat menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Yang pertama adalah mie instan bersama nasi. Paduan tersebut memang cukup kenyang, tetapi mengandung karbohidrat berlebih yang dapat menimbulkan peningkatan kadar glukosa dalam darah serta membuat sistem pencernaan menjadi lelah.
Keberadaan serat dan protein yang kurang dalam makanan tersebut menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.
Campuran kedua ini melibatkan mi instan dan telur mentah. Walaupun tampak menggugah selera, memasukkan telur mentah secara langsung ke dalam mi yang masih panas dapat meningkatkan kemungkinan kontaminasi oleh bakteri Salmonella, khususnya apabila telurnya bukan berasal dari sumber yang bersih.
BPOM mengingatkan bahwa infeksi tersebut dapat menimbulkan diare, demam, serta masalah pencernaan lainnya, terutama pada balita ataupun orang yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Komposisi ketiga adalah mi instan dengan keju yang berlimpah. Meskipun menambahkan keju atau saus keju menjadikan rasa mi semakin gurih, akan tetapi kadar lemak jenuh serta natrium di dalamnya bisa melewati ambang batas sehat per hari.
WHO menyarankan batas konsumsi natrium sebanyak 2.000 miligram setiap harinya, dan makanan seperti mi instan dengan keju dapat menyediakan lebih dari 1.500 miligram natrium dalam sekali santapan saja.
Sebagai tindakan yang tepat, dihimbau kepada publik untuk mengurangi asupan mi instant dengan batas maksimal dua kali dalam satu minggu.
Lebih baik menggabungkan mi instant dengan bahan alami seperti sayuran, telur rebus, daging ayam, atau tahu agar meningkatkan kandungan nutrisinya.
Memilih cara yang tepat untuk memasak makanan sehari-hari bisa mendukung kesehatan tubuh sambil tetap menyimpan kelezatan. ***