No Filter, No Edit: Kecantikan Sejati Batu Akik Mengguncang Netizen! Realitas Ini Bikin Minder di Instagram
Dan kali ini, sorotan Spotlight mendarat pada batu akik.
Iya, Anda tidak salah membacanya.
Bukanlah filter dari Korea ataupun pengaturanpreset di Lightroom, melainkan warna asli dari batu akik yang baru-baru ini membuat warganet kaget karena tampak "terlalu nyata" untuk dipercaya.
Insiden tersebut menyebar luas setelah unggahan TikTok dari akun @akiklens yang memperlihatkan batu permata tipe Solar Aceh melalui pengambilan gambar menggunakan kamera makro tanpa filter, tanpa pencahyaan ekstra, dan tidak ada suntingan pada warnanya.
Hanya dengan menggunakan sinar mentari di waktu subuh dan kamera ponsel saja, namun bagaimana hasil fotonya?
Sangat natural, sampai orang-orang mengira itu menggunakan CGI!
Komentar Netizen: "Seperti Surganya Marmer, Bro!"
Video yang berlangsung selama 27 detik tersebut sudah mencapai 2 juta tayangan hanya dalam waktu 48 jam.
Pada bagian komentar, para pengguna media sosial dengan cepat menyampaikan tanggapan yang lucu dan sekaligus mengagumkan:
- Gua pikir diawal batu itu sudah dimodifikasi. Padahal aslinya sangat keren, seolah-olah memiliki energi dari dalam.
- Apakah ini batu atau pintu menuju dimensi lain?
- “Kalau warna segini sih, filter IG minggir dulu ya.”
Nggak sedikit juga yang penasaran, kok bisa batu yang dianggap "jadul" sama anak muda zaman dulu malah sekarang tampil kayak fashion item dengan visual yang clean dan glow up banget.
Asli Tanpa Magic: Ini Rahasia Warna Na tural Akik
Bagi yang belum terbiasa, batu akik seperti Solar Aceh, Sungai Dareh, Bacan Doko, hingga Lumut Suliki sebenarnya memiliki corak warna yang muncul secara alami, tidak perlu melalui proses kimiawi atau ditambah dengan pewarna sintetis.
Menurut Rifky Darmawan, seorang aktivis batu akik dari kelompok Gema Mineral Muda, warna asli tersebut terbentuk melalui proses geologi yang berlangsung selama ribuan tahun.
Sebagai contoh, Solar Aceh mampu menghasilkan keterangannya melalui warna mineral kuarsa yang terbentuk di bawah tekanan tinggi serta iklim panas di daerah tropical Bumi.
Warna tersebut tidak dibuat sembarangan. Malahan, jika diedit justru dapat merusak estetika asli. Oleh karena itu, saat ini banyak pemuda mencari versi tanpa filter, Rifky mengungkapkan hal tersebut saat berbicara informal melalui Zoom.
Akik & Estetika Generasi Z: Tampilan Alami Adalah Pamer Baru
Menariknya, pola ini justru bertolak belakang dengan prasangka lama tersebut.
Sekarang ini, akik dikenal sebagai simbol estetika alami yang dipromosikan oleh Generasi Z, meskipun dulunya lebih terkait dengan gaya 'om-om'.
Dengan konten media sosial yang semakin mencari keaslian, warna batu akik yang alami tanpa sentuhan pengeditan digital justru dianggap lebih menarik dan istimewa.
Seorang pencipta konten gaya hidup bernama Nadya Azizah (24) membuat serangkaian konten bertema #NoFilterGemstone. Dia membandingkan batu akik autentik dengan perhiasan gaya cepat yang telah diberi sentuhan warna tambahan.
Batu alami seperti skincare yang efektif. Teksturnya dan warnanya tidak menjiplak, tetapi alamiah dan memiliki ciri khas, ujar Nadya.
Konten Visual Aesthetic: Mengubah Estetika Menjadi Pembelajaran
Karena tampilannya sudah "sinematik" sejak awal, banyak pembuat konten memulai dengan menampilkan batu akik sebagai subjek utama dalam karya mereka.
Dimulai dengan video pembukaan kotak, pengambilan gambar makro, hingga isi konten ASMR menggosok batu yang ternyata memberikan rasa nyaman dan menenangkan.
Materi-materi tersebut saat ini tersebar di TikTok, Instagram, hingga YouTube Shorts.
Akun seperti @cincinklasik dan @polishnchill dengan sukses menarik ribuan pelanggan hanya berkat konten visual batu permata yang direkam secara natural.
Nyata Itu Jarang, Yang Jarang Itu Berharga
Ketajaman serta corak asli dari batu akik tak hanya mempesona mata, tetapi juga mencerminkan harganya.
Berdasarkan informasi dari platform perdagangan daring, batu akik yang dipajang tanpa pengeditan atau penambahan cahaya ekstra dapat terjual dengan lebih cepat dan harganya mungkin meningkat sebesar 30-50% dibandingkan dengan yang telah diolah secara berlebihan.
Orang-orang saat ini tidak hanya membeli batu, tetapi juga kejelasan. kata Rifky.
Warna alami menjadi bukti bahwa mutunya tidak dipalsukan.
Dalam era di mana konten digital penuh dengan elemen-elemen yang dimanipulasi, batu akik malah tampil sebagai hiasan unik yang menawarkan estetika alami. Batu ini menjadi alternatif anti mainstream yang mencolok di tengah arus informasi yang diproses secara teknis.
Dengan corak berwarna yang sangat realistis, batu akik tidak hanya menjadi barang antik yang diperbarui, tetapi juga melambangkan gaya hidup yang mengapresiasi aslinya.
Maka, jika Anda sedang mencari style yang asli, berani namun masih memiliki ciri khas, mungkin sudah saatnya melirik ke arah jari Anda dan bertanya, apakah sudah waktunya menggunakan batu akik? (***)