Ojol Demonstrate di Jakarta: Minta Aturan Baru dan Komisi Hingga 10%
Radar Info.CO.ID - JAKARTA. Puluhan ribu driver ojek online dari beragam organisasi, termasuk SEPOI, ASOOI, LKN, SPAI, Lalamove Bergabung, SPMI R4, Armada Sewa Online Indonesia, serta Gerakan Ojol Mandiri, melakukan protes di sekitar Tugu Kuda Monas, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (20/5).
Mereka menuntut pemerintah agar secepatnya memperbarui beberapa peraturan dan memberikan perlindungan hukum yang lebih condong ke arah pendukung pengemudi.
Pengendara yang datang bukan hanya berasal dari wilayah Jabodetabek, tetapi juga dari sejumlah tempat lain seperti Yogyakarta, Jember, Semarang, Tegal, serta Cirebon. Para peserta tersebut mengungkapkan keprihatinan serupa tentang peningkatan pendapatan yang semakin merosot, besarnya komisi pihak aplikasi, dan ketidakpastian hukum untuk pekerja jasa transportasi online ini.
"Bagi kebutuhan pribadi saja sudah sulit, apalagi untuk memenuhi keperluan keluarga," ungkap seorang pembicara di tengah demonstrasi.
Bang Yos, wakil dari Yogyakarta, mengatakan bahwa harga layanan ojek online belum meningkat selama tiga tahun terakhir. Dia juga menunjukkan kekhawatirannya tentang besaran argonya yang rendah untuk pengangkutan makanan dan barang-barang lainnya, yaitu hanya sebesar Rp 8.800.
"Kami mengharapkan adanya peraturan baru, termasuk penentuan tariff untuk kendaraan roda empat yang saat ini masih menggunakan sistem kotor. Diperlukanlah sebuah system tariff bersih, serta Undang-Undang Transportasi Online di Indonesia harus segera disahkan," katanya.
Seruan serupa juga diutarakan oleh Lili, seorang supir dari Jabodetabek yang menggambarkannya sebagai "Hari Pemberontakan Transportasi Online" pada tanggal 20 Mei. Di sisi lain, Abeng dari Lampung, yang menjadi wakil untuk kelompok Gaspol, menyoroti kebutuhan akan peraturan hukum resmi untuk pekerja ojek online ini.
"Sekarang kita masih dianggap sebagai kelompok illegal sebab belum adanya peraturan yang memberikan perlindungan kepada kita. Kita tak bermaksud untuk menjadi kaya, kita cuma berharap dapat menjalani kehidupan," ujarnya.
Menurut pandangan dari sudut pandang seorang kurir, Rianto menekankan kebutuhan akan keseimbangan dalam aturan. "Jika seluruh pengemudi sejahtera, tentunya hal itu baik untuk orang lain juga. Tolong susunlah semua peraturan dengan lebih seragam," katanya.
Jumlah peserta unjuk rasa pada aksi hari ini diyakini mencapai sekitar seribu orang atau lebih. Mereka menginginkan aspirasi mereka dapat didengarkan secara langsung oleh pemerintah serta para pelaksana kebijakan.
