Tabungan Warga Berpenghasilan Rendah Naik, Namun Kemampuan Membeli Tetap Turun
Data Mandiri Spending Index pada tanggal 15 Mei 2025 mengungkapkan bahwa indeks simpanan warga kalangan berpendapatan rendah tercatat sebesar 79,6 poin, yang belum menyentuh tingkat angka dari periode sama tahun 2024 (85,9 poin).
"Dalam kurang lebih satu tahun 2025, indeks simpanan ini, khususnya bagi kelompok rendah, cenderung merosot. Akan tetapi, pada pekan pertengahan Mei ini, kita melihat bahwa tingkat penyimpanan kelompok berpendapatan rendah mulai mengalami peningkatan," jelas Andre.
Kenaikan tersebut diantisipasi sebagai tanda baik untuk meningkatnya penghasilan kalangan masyarakat berpendapatan rendah.
Namun, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memperingatkan bahwa penurunan daya beli masih berlangsung, terutama pada segmen menengah hingga bawah, walaupun tingkat tabungan kelompok rendahan telah naik.
Pembelian oleh kelompok konsumen berpenghasilan sedang hingga tinggi relatif tetap, dengan peningkatan pada pengeluaran untuk bahan pangan utama, biaya wisata, serta produk perawatan kulit.
Andry Asmoro menyatakan bahwa kemampuan membeli di masa mendatang akan dipengaruhi oleh elemen-elemen dasar dari kondisi ekonomi dalam negeri, misalnya pertumbuhan sektor pabrikasi serta pengaruh perang perdagangan.
Kepala Riset Pengembangan Makroekonomi dan Pasar Keuangan di Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina, mengatakan bahwa keyakinan konsumen turut memainkan peranan yang sangat signifikan.
Rendahnya inflasi, peningkatan nilai tukar mata uang, serta kemungkinan pemulihan di pasar saham dan sektor aset dapat memperkuat kekuatan pembelian publik.
"Maka seharusnya hal ini dapat mendorong optimisme di kalangan konsumen untuk menjaga daya beli mereka atau bahkan meningkatkan konsumsi," tambah Dian Ayu Yustina. ***
